Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Dr. Moeldoko gelar kegiatan rapat bersama jajaran dari Kemenko Perekonomian, Kemendag, Kementan, Seskab, Bulog, dan BPS membahas permasalahan beras yang dalam beberapa waktu terakhir ini dikeluhkan masyarakat, Kamis (29/2/24)
Dengan keresahan yang terjadi pada masyarakat Indoneisa terkait harga beras, Dr. Moeldoko mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu khawatir ataupun panik terlait harga beras telah mengalami penurunan dan ketersediaan pasokan beras kualitas medium dan premium sudah normal.
"Masyarakat tidak perlu panic buying karena stok ada dan beli secukupnya," ungkap Moeldoko, Jumat (1/3/24).
Baca Juga: MUI Kecam Serangan Israel ke Warga Gaza yang Sedang Menanti Bantuan
Dr. Moeldoko juga menyoroti antrean warga dalam Operasi Pasar, di mana Bulog kehabisan stok beras 5 kilogram. Ini disebabkan keterbatasan pengemasan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dalam isian 5 kilogram.
"Distribusi dan pengemasan ini harus diusahakan secara cepat, supaya tidak ada lagi antrian,” tegas Moeldoko.
KSP RI itu mengatakan bahwa, harga beras di beberapa pasar induk sudah turun dan stoknya cukup. Namun, ada masalah dalam distribusi serta harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di ritel modern. Sehingga penanganan pangan dalam negeri harus dilakukan menyeluruh, salah satunya dengan relaksasi satgas pangan.
“Utamanya, untuk mengisi dulu wilayah-wilayah yang stoknya terbatas di ritel modern,” ungkapnya.
Dr. Moeldoko juga membahas Soal masalah distribusi beras impor, Ia menekankan kepada Bulog untuk melakukan koordinasi dengan Pelindo dan Bea Cukai agar mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan.
“Segera undang untuk bicara soal distribusi (beras), jangan lama di pelabuhan, prioritaskan” tutup Dr. Moeldoko
(pt/pr/nm)