Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong pelatihan kendaraan listrik menjadi salah satu program pelatihan di Kartu Prakerja.
Ia pun meminta kepada lembaga pelatihan yang bergerak dalam bidang e-learning pakar otomotif, agar memanfaatkan momentum transisi ke kendaraan listrik untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan.
"Sekarang sudah mulai terjadi transisi dengan berbagai jenis, tetapi mungkin masih rendah intensitasnya. Tapi situasi tertentu mungkin dalam lima tahun ke depan ini akan cukup masif perpindahannya," ujar KSP Moeldoko, Jumat (1/3/24).
Baca Juga: 2.590 Personel Kawal Demo di Depan DPR
Menurut KSP Moeldoko, semakin banyak pengguna kendaraan listrik, maka akan membuka kesempatan pembelajaran berbagai aspek-aspek seperti mesin dan baterai.
Menanggapi KSP Moeldoko, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebut dimulainya pelatihan skema normal, termasuk yang dilakukan secara offline atau tatap muka, memberikan tantangan baru termasuk untuk pelatihan otomotif.
"Kami meminta kepada lembaga pelatihan yang menyediakan pelatihan secara langsung agar juga bergerak aktif untuk menghubungi para peserta yang sudah mendaftar guna memastikan mereka mengikuti pelatihan," ujar Direktur Denni Puspa.
Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun ini untuk mendukung upaya peningkatan kompetensi agar semakin relevan dengan kebutuhan industri. Pendaftaran tahun ini sudah dibuka pada 23 Februari untuk gelombang ke-63.
Untuk 2024, ditargetkan 1,148 juta peserta yang akan merasakan nilai manfaat Rp4,2 juta per orang, dibagi Rp3,5 juta untuk dana pelatihan, Rp600 ribu insentif, dan Rp100 ribu setelah mengisi survei.
(ndt/hn/nm)
