Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam serangan Israel ke warga di Gaza Utara yang tengah menunggu bantuan. Serangan yang terjadi pada Kamis (29/2/24) itu mengakibatkan ratusan orang meninggal.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyebut, tindakan Israel di luar batas kemanusiaan dan sangat keji.
"Dengan perasaan sedih yang sangat mendalam, umat Islam khususnya panjatkan doa inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, Allahummagh firlahum warhamhum wa afihim wa’fu anhum. Ini peristiwa yang terlalu memilukan membunuhi orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan, bukan orang-orang yang bersenjata. Benar-benar perbuatan di luar batas peri kemanusiaan," ujar Ketua Sudarnoto, Jumat (1/3/24).
Ia mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu telah benar-benar memenuhi janjinya dengan tidak akan mendengar siapapun bahkan Mahkamah Internasional, dan terus melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap warga dan menghancurkan Palestina.
Baca Juga: Srikandi Polri Masuk Wilayah Seram Taburkan Senyuman
"Tidak ada satupun yang bisa menutupi kebusukan dan kejahatan besar Israel. Dalih menghabisi Hamas karena Hamas adalah teroris adalah omong kosong karena pada kenyataannya Israel adalah teroris terbesar di dunia dan benar-benar bermaksud menghancurkan Palestina," jelas Ketua Sudarnoto.
Ia juga menyesalkan negara-negara besar seperti Amerika yang masih menutup telinga, mata, akal sehat dan nuraninya.
"Ini tantangan khususnya bagi Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mampu menghadapi kekuatan-kekuatan yang akan melemahkan rekomendasi penting terkait dengan okupasi dan genosida Israel. 52 negara yang menyampaikan pidatonya di ICJ termasuk pidato Menlu RI yang sangat tajam menjadi momentum yang sangat penting dalam Sejarah hukum internasional. Sesi hearing ICJ telah membuka kesadaran bahwa hukum internasional memang harus benar-benar ditegakkan," tegas Ketua Sudarnoto.
Selain itu, ia menyerukan umat Islam dan umat agama lain untuk terus memberikan dukungan dan bantuan membela Palestina dengan berbagai cara yang bermartabat.
Seruan juga disampaikan kepada para akademisi dan kalangan profesional lainnya untuk terus memperkuat dukungan kepada Palestina. Aksi yang lebih kongkret masyarakat internasional dan negara-negara pendukung kemanusiaan penting dilakukan agar Israel terus tertekan secara ekonomi, politik, diplomatik dan bahkan militer.
"Aliansi masyarakat sipil lintas agama, kelompok, organisasi di setiap negara harus diperkuat dan melakukan aksi-aksi moral dan damai mereka agar pemerintah setempat segera melakukan Langkah kongkret untuk membela Palestina dan dorong sanksi internasional bagi Israel," tutup Ketua Sudarnoto.
(ndt/pr/nm)