Komitmen Kapolri Mengenai Kesetaraan Gender, Jenderal Bintang Satu Polwan Dilantik

3 July 2023 - 22:21 WIB
Foto: Dok. Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Komitmen Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dalam kesetaraan gender di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) semakin terlihat. Hari ini (3/7/23), Jenderal Sigit menaikkan pangkat seorang polwan dari Kombes menjadi Brigjen.

Ialah Brigjen. Pol. Rinny Wowor yang kini resmi menjabat Sekretaris Umum Badan Kordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Sekum Botasupal) pada Badan Intelijen Negara (BIN).

“Berdasarkan pengalaman selama 30 tahun bekerja di Institusi Polri, saya menilai bahwa Pimpinan Polri sangat berkomitmen dengan kesetaraan Gender, Mengapa ? Karena hal ini sesuai dengan semangat dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu mencapai kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan," ungkap Brigjen. Pol. Rinny dalam keterangannya, Senin (3/7/23).

Ia menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesempatan dan dukungan penuh bagi srikandi Indonesia untuk jabatan strategis seperti halnya Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri. Demikian juga pada institusi Polri, kesetaraan gender dilakukan sebagai gagasan bahwa setiap orang, terlepas dari jenis kelaminnya, memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan peluang.

"Ini termasuk akses ke pendidikan, pelatihan, jabatan, perwakilan penugasan di luar Polri dan di luar negeri. Polwan diberikan kesempatan yang sama seperti polisi laki laki untuk menduduki jabatan strategis dan naik pangkat hingga level Pati Polri," jelasnya.

Menurutnya, dalam kenaikan pangkat seorang anggota Polri, tentunya wajib melalui mekanisme terpenuhinya tahapan persyaratan untuk naik pangkat itu sendiri, misalnya masa kerja dalam kedinasan (tenure), masa dinas dalam pangkat sebelumnya, pendidikan pengembangan yang telah dimiliki, monitoring rekam jejak melalui penelitian khusus (litsus) dengan tidak melanggar aturan dan kode etik, adanya penilaian dan assessmen berkala terhadap Kinerja anggota. Artinya, perlakukan itu sama baik untuk Polisi Laki Laki maupun Polwan.

"Kapolri memberikan kesempatan luas bagi Polwan RI untuk dapat mengikuti pendidikan pengembangan, pelatihan  peningkatan keterampilan teknis sesuai bidang tugas masing masing, Hanya saja terpulang dari bagaimana kesiapan, kesediaan, keinginan dan yang terpenting kompetensi serta performa kerja Polwan itu sendiri dalam menunjukan kontribusi nyata dalam kinerjanya," ujarnya.

Baca Juga:  Kompolnas Berikan Dua Rekomendasi Kasus Perbankan Polda Sulut

Ditambahkannya, polwan di Indonesia berpeluang berkompetisi sehat dengan polisi laki-laki. Pasalnya, dari sisi psikologi, polwan memiliki keunggulan dalam hal empati, menunjukkan kepedulian secara personal lebih sabar, serta menekankan moral decision making yang mengarahkan pada perilaku mengambil keputusan dengan pertimbangan melibatkan upaya menghargai hak martabat manusia.

"Contohnya saat menjalankan sambang dan door to door ke rumah warga, banyak kepala keluarga yang bekerja mencari nafkah, hanya ada ibu rumah tangga, hal ini menjadi tidak nyaman bagi petugas Polki. Akan berbeda bila yang hadir Polwan di tengah lingkungan Ibu rumah tangga. Dengan demikian kembali pada kesiapan Polwan itu sendiri untuk maju dan berkembang serta memanfaatkan potensi diri, ilmu pengetahuan, keterampilan guna memunculkan prestasi kerja yang optimal," jelasnya.

Brigjen. Pol. Rinny berharap seluruh polwan terus memberikan dharma bakti bagi bangsa, negara dan institusi Polri, seperti yang diamanatkan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., setelah memberikan penghargaan kepada Pasti Polri dan Korps Rapot kenaikan pangkat Pati dan Kombes.

"Polwan Indonesia yang bersumber dari Brigadir, Akademi Kepolisian dan Perwira Sarjana merupakan putri-putri pilihan seluruh Indonesia yang berjanji untuk mengabdi menuju ke arah tercapainya cita-cita luhur yaitu terciptanya masyarakat Tata Tentram Kerta Raharja kepada negara dan bangsa. Pegang teguh makna  Esthi Bhakti Warapsari dalam bertugas dengan tetap menjaga martabat kehormatan wanita," ungkapnya.

Ia menambahkan, jabatan di luar struktur Polri yang diemban saat ini adalah karunia dari Tuhan dan juga pimpinan Polri untuk bekerja sungguh-sungguh dan loyalitas kepada organisasi untuk menjaga nama baik Polri dan juga BIN. Ia harus melewati seleksi yang ketat, terlebih personel di dalam BIN bersumber dari TNI, Polri dan ASN.

Ditambahkannya, tidak ada perlakuan khusus bagi polwan dalam pengembangan karir. Implementasi Penata kelolaan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi yang dikenal dengan CBHRM (Competency Based Human Resources Management) telah diterapkan sejak adanya Reformasi Birokrasi pada organisasi Polri.

"Bahkan saya menjadi salah satu Assessor di Polri. Artinya semakin kompeten dalam bekerja, memiliki integritas dan ketrampilan teknis yang mumpuni dalam bidangnya , maka peluang menduduki karir tersebut dapat di raih," ujarnya.

(ay/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment