Ketegasan dan Kelembutan Polri Menghadapi Demontrasi

21 October 2020 - 15:58 WIB

Adanya admin IG "Panjang Umur" yang merupakan salah satu IG penggerak demontrasi anti UU Cipta Kerja yang memposting tulisan “Bulan Kehancuran” memiliki konteks yang luas, mereka sengaja memprovokasi keadaan.

Di sisi lain bisa merupakan pesan keputusasaan demontrasi yang semakin melemah, mengingat mereka pertama kali melakukan demontrasi yang sempat rusuh pada pada 12 Oktober, terus berulang tanggal 19 Oktober tetapi dengan jumlah massa yang menurun, hingga akan mengancam demo lagi pada tanggal 28 Oktober nanti.

Terlepas dari IG "panjang umur" tersebut, secara nyata kita patut memberi apresiasi pada kinerja Polri. Polri menggunaka dua pendekatan sekaligus, tegas kepada mereka yang anarkis dan penuh kelembutan bagi mereka yang menyampaikan pendapat yang memang dilindungi undang-undang.

Bukti ketegasan Polri adalah ditangkapnya 9 pentolan KAMI, yaitu Organisasi Massa yang ditenggarai dibalik kerusuhan demontrasi tersebut. Juga hampir 1700 pelaku kerusuhan juga sudah ditangkap, didata dan dibina karena sebagian besar adalah pelajar SMA/SMK yang hanya ikut ikutan saja

Polri juga menangkap 7 admin media sosial face book yang merupakan penggerak demontrasi dengan isian provokasi. Di dalam akun, mereka mengajak berbuat kerusuhan yang nampak dari ajakan untuk membawa batu untuk melawan petugas juga sudah ditangkap.

Disisi lain “Kelembutan” Polri dalam menangani demontrasi juga terlihat seperti berbagi minuman dan rokok antara massa pendemo dan aparat keamanan, puluhan massa pendemo usai demo di Patung Kuda juga meminta air kepada petugas, bahkan diantar kepulangan beberapa pendemo ke tempat kampus atau sekretariatnya.

Di sejumlah daerah juga Kepolisian mendatangi komunitas komunitas aktivis demontrasi untuk berdialog dan menciptakan aksi yang damai tanpa harus melakukan kerusakan dan kerusuhan, bahkan di Yogyakarta, Surabaya dan Jawa Tengah kepolisian setempat menggandeng kelompok kelompok setempat untuk mengamankan aksi demontrasi.

Di Yogyakarta dengan pelibatan pasukan Istana Yogya untuk menghalau para demontrasi jika ada yang akan berbuat rusuh.
Upaya yang bagus ini harap untuk bisa dipertahankan, mengingat masih banyak beberapa kelompok demontrasi yang akan melanjutkan aksinya.

Dengan upaya pendekatan persuasif dan juga preventif terutama sekolah sekolah menengah atas, untuk tidak menggerakan siswanya dalam aksi demontrasi, juga ketegasan kepada kelompok Anarko yang menjadi leader sejulah demontrasi anarki untuk terus diwaspadai dan dilakukan tindakan tegas bahkan hukuman yang berat bagi para pelakunya.

Share this post

Sign in to leave a comment