Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kesehatan Bilateral dengan dua negara di Afrika yaitu Sudan dan Zimbabwe.
Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali. Adapun penandatanganan MoU antara Indonesia dan Sudan dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menkes Sudan Haitham Mohamed Ibrahim Awadalla.
“Saya berharap kerja sama kesehatan Indonesia dengan Sudan dan Zimbabwe ini semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan kedua negara tersebut, serta mendorong kerja sama dengan negara-negara di kawasan Afrika lainnya,” ujar Menkes, Rabu (4/9/24).
Menkes menyebutkan ruang lingkup kerja sama yang disepakati mencakup pelayanan kesehatan; ketahanan kesehatan, termasuk penguatan sistem kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, pencegahan pandemi, kesiapsiagaan dan respons, kedaruratan kesehatan masyarakat, kefarmasian, dan alat kesehatan.
Baca Juga: Wapres Berharap Pemerintahan Prabowo-Gibran Lanjutkan Program Penurunan Stunting
Lalu, pembiayaan kesehatan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan teknologi kesehatan. Pada kesempatan tersebut, Kemenkes dan Sudan juga melakukan pertemuan bilateral untuk membahas upaya penguatan hubungan kedua negara, khususnya terkait permasalahan dan spesialisasi medis, serta dukungan dalam industri obat.
Menurut Menkes, Sudan telah memiliki kinerja yang baik di bidang farmasi dengan Indonesia dibandingkan dengan negara Afrika lainnya. Oleh karena itu Sudan tertarik bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas dengan dukungan Indonesia.
Adapun pada kerja sama Indonesia-Zimbabwe, penandatanganan MoU antara Indonesia dan Zimbabwe dilakukan oleh Menkes Budi dan Menteri Urusan Perempuan, Masyarakat, dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Zimbabwe Monica Mutsvangwa.
Ruang lingkup kerja sama kesehatan Zimbabwe, kata Menkes, antara lain yakni pelayanan kesehatan primer, pelayanan sekunder, dan ketahanan sistem kesehatan, termasuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan masyarakat dan pengembangan farmasi dan peralatan medis.
Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperkuat hubungan bilateral kedua negara, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, serta meningkatkan akses pasar produk farmasi dan peralatan medis Indonesia ke Sudan, Zimbabwe, dan negara-negara Afrika lainnya.
(ndt/hn/nm)