Tribratanews.tribratanews.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda NTT, Kombes. Pol. Ariasandy, S.I.K., mengatakan dalam mengantisipasi gejolak masyarakat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Polda NTT bersama Polres jajaran melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengawasan distribusi hingga penyaluran BBM kepada masyarakat. Pihak kepolisian bersama pemerintah juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Bahkan pihaknya terus melakukan pengawasan agar mencegah tindakan penimbunan BBM subsidi yang merugikan masyarakat. "Kami dari Polda NTT bersama Polres jajaran melakukan pengawasan terhadap distribusi BBM sekaligus mencegah perbuatan penimbunan BBM bersubsidi, sebab pemerintah telah menyediakan subdisi Bahan Bakar Minyak untuk meringankan beban masyarakat menikmati BBM subsidi," ungkap Kabid Humas.
Terhadap para oknum atau pihak yang sengaja melakukan penimbunan Bahan Bakar Minyak BBM subsidi, maka pihak kepolisian akan menindak tegas sesuai aturan berlaku. Untuk diketahui, Pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak BBM antara lain Pertalite dari harga Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Harga Pertamax dari semula Rp 12.500 menjadi Rp. 16.000 per liter. Sedangkan harga Solar subdisi dari harga Rp 5.500 menjadi Rp 8.500 per liter.
in
Nasional
