Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kehamilan kerap disertai dengan perubahan pada hidup seorang wanita, baik dari segi fisik, mental, maupun hormonal. Berbagai perubahan ini akan menyebabkan keluhan yang juga dikenal sebagai gejala kehamilan, seperti morning sickness, nyeri payudara, sakit perut, kelelahan, dan sering kencing.
Dalam dunia medis, hamil kebo dikenal dengan istilah cryptic pregnancy (kehamilan samar). Cryptic pregnancy membuat wanita tidak sadar bahwa dirinya sedang hamil sampai menjelang akhir masa kehamilan, bahkan tiba-tiba melahirkan.
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (13/1/24), berikut sederet faktor yang dicurigai menyebabkan wanita tak merasakan gejala hamil, antara lain:
1. Gejala yang disalahartikan
Gejala kehamilan sering kali disalahartikan sebagai keluhan kesehatan fisik atau gejala premenstrual syndrome (PMS). PMS dan tanda kehamilan memang mirip, tetapi sebenarnya dapat dibedakan dari intensitas atau tingkat keparahannya.
Alasan inilah yang membuat seorang wanita mengalami hamil kebo, padahal sebenarnya ia sedang menyalahartikan gejala kehamilan yang tengah dirasakannya.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Vaksin Polio Serentak Pada Anak
2. Siklus haid yang tidak teratur
Hamil kebo bisa dialami oleh wanita dengan siklus haid yang tidak teratur. Wanita dengan kondisi ini sering kali kesulitan menyadari bahwa ia telah telat haid, yang mana tanda ini merupakan gejala umum kehamilan.
Memiliki siklus yang tidak pasti juga membuat wanita lebih sulit menentukan masa subur. Oleh karena itu, wanita dengan kondisi ini sering kali tidak bisa memprediksikan waktu aman untuk berhubungan intim tanpa risiko terjadinya kehamilan.
3. Belum berencana untuk hamil
Wanita yang menunda kehamilan karena suatu alasan, misalnya menderita kondisi kesehatan fisik atau mental tertentu, mengonsumsi obat-obatan, atau merasa butuh waktu lebih untuk membekali diri sebelum menjadi ibu, umumnya dapat mengalami hamil kebo.
Hal ini bisa terjadi karena wanita yang menunda kehamilan kurang sensitif terhadap gejala dan perubahan tubuh akibat kehamilan serta tidak mencari tahu dengan saksama bagaimana gejala kehamilan itu terjadi. Secara psikologis, wanita yang menunda kehamilan juga biasanya akan menyangkal gejala kehamilan yang dialami.
4. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Hamil kebo bisa dialami oleh wanita dengan PCOS karena gejala kehamilan yang dirasakan mungkin mirip dengan gejala yang dialami sehari-hari sebagai penderita PCOS.
Tak hanya itu, penderita PCOS memiliki kadar hormon yang tidak stabil dan mungkin mendapati hasil negatif palsu saat melakukan test pack dalam waktu yang terlalu cepat. Alasan inilah yang membuat mereka tidak menyadari bahwa dirinya tengah mengandung.
5. Hamil di usia muda
Penelitian membuktikan wanita yang hamil di usia muda, khususnya remaja, lebih mungkin mengalami hamil kebo. Kondisi ini bisa terjadi karena wanita muda belum terbiasa dengan perubahan fisik dan tidak banyak mengetahui gejala kehamilan.
Tak hanya penyebab di atas, memiliki riwayat hamil kebo, hamil karena menjadi korban pelecehan seksual, serta menderita penyakit mental, seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan kepribadian, juga lebih mungkin mengalami hamil kebo.
(sy/pr/nm)