Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Sejumlah penelitian mengemukakan orang yang mengonsumsi telur cenderung mendapat asupan sehat dengan berbagai nutrisi penting, seperti serat, vitamin dan mineral. Namun, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi telur. Karena dapat menimbulkan beberapa risiko, terutama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Dilansir dari pmjnews, Rabu (10/5/23), berikut kemungkinan efek sampingnya apabila mengonsumsi telur terlalu banyak dalam sehari.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Wilayah Bantul Yogyakarta
1. Tingkatkan Kolesterol
Telur mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi sekitar 190 miligram yang merupakan lebih dari 60 persen dari 300 miligram yang direkomendasikan sebagai batas harian oleh Pedoman Diet untuk Orang Amerika.
Namun, banyak perdebatan jika telur dapat meningkatkan kolesterol. Mulai tahun 2015, pedoman tersebut tidak lagi merekomendasikan batas tertentu. Hanya saja disarankan agar konsumsi kolesterol harus serendah mungkin.
2. Tingkatkan Resiko Penyakit Jantung
Kebanyakan ahli setuju makan satu butir telur sehari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah penelitian besar pada setengah juta orang dewasa Cina mengungkapkan satu butir telur benar-benar menurunkan terkena penyakit kardiovaskular.
Di sisi lain, tiga atau empat telur setiap pagi bisa memberikan hasil yang berbeda. Studi 2019 mengaitkan, makan lebih dari 300 miligram kolesterol per hari dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) 17 persen dan risiko kematian 18 persen lebih tinggi.
3. Penambahan Berat Badan
Untuk berat badan yang optimal, tambahan bahan makanan sehat lainnya seperti bayam segar, paprika, atau irisan tomat. Bisa juga bereksperimen lewat telur yang dimasak dengan lemak yang menyehatkan jantung, seperti alpukat atau minyak zaitun.
4. Tingkatkan Risiko Diabetes
Makan telur dalam jumlah banyak juga dapat meningkatkan risiko kondisi kronis lainnya. Dalam sebuah studi pada 2009 di jurnal Diabetes Care, orang yang makan lebih dari 7 telur per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Penelitian menemukan, makan telur benar-benar dapat meningkatkan kontrol gula darah dan sensitivitas insulin pada orang dengan pradiabetes dan tipe 2. Bahkan, American Diabetes Association merekomendasikan telur sebagai sumber protein.
(ek/pr/um)