Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Luka lebam pada kulit terkadang bisa muncul secara tiba-tiba. Padahal sebelumnya pasien tidak mengalami benturan keras atau kecelakaan yang dapat menyebabkan lebam.
Tak jarang, akhirnya masyarakat justru mengaitkan kejadian ini dengan mitos yang ada. Salah satu mitos yang berkaitan dengan luka lebam yang muncul tiba-tiba adalah disebabkan karena 'jilatan jin'.
Kondisi ini sebenarnya dapat dijelaskan secara medis. Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan darah dan kanker, dr. Agung Firmansyah Sumantri, SpPD-KHOM., kondisi luka lebam yang muncul tiba-tiba disebabkan oleh trombosit yang terganggu.
"Memar ini muncul kalau trombositnya terganggu. Trombosit atau keping darah ini fungsinya untuk pembekuan darah," ujar dr. Agung dikutip dari Detik, Rabu (14/6/23).
Ia menjelaskan, bahwa memar yang muncul pada tubuh memiliki bahasa medis hematoma atau ekimosis. Hematoma adalah kondisi penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah, sedangkan ekimosis adalah perdarahan di dalam kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
"Memar di manusia ini bisa menjadi tiga sebabnya. Yang pertama karena kelainan pembuluh darahnya misal pembuluh darahnya lebih tipis," tuturnya.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 735 Liter Miras Jenis Moke di NTT
"Lalu yang kedua karena trombositnya terganggu atau trombositnya kurang, atau yang ketiga karena gangguan pembekuan darah atau koagulasi," sambungnya.
Adapun itu, ia mengatakan, bahwa kondisi memar pada tubuh yang tiba-tiba muncul juga dapat menjadi indikasi adanya penyakit lain. Salah satunya adalah kanker darah.
"Kanker darah ini bisa menyebabkan lebam karena dia menekan produksi dari trombosit sehingga menyebabkan adanya trombosit turun," jelasnya.
"Kalau trombosit terlalu rendah, bisa mudah berdarah. Kalau trombosit terlalu tinggi, bisa mudah terjadi gumpalan darah. Biasanya kalau lebam itu karena trombosit rendah," imbuhnya.
Tak hanya itu, munculnya luka lebam juga dapat dialami pasien diabetes. Namun ia menekankan, bahwa kejadian ini tak dialami semua pasien diabetes. Ia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika menemukan lebam pada kulit.
"Tidak semua pasien diabetes memiliki lebam. Namun dia dapat mengganggu dari si pembuluh darahnya tadi hingga menjadi lebih rapuh. Kita harus cek lebih lanjut sih, jika terjadi lebam apakah ada penyakit lain yang mendasarinya," jelasnya.
(sy/hn/um)