Tribratanews.tribratanews.com - Musi Banyuasin. Polda Sumsel menurunkan sebanyak 400 personel untuk menutup tempat penyulingan minyak ilegal di Kec. Bayung lincir Kab. Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Penutupan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, S.I.K., M.I.K., Sebelum mendatangi lokasi, ia lebih dulu memantau melalui udara dengan menggunakan helikopter.
"Total sudah 33 tempat penyulingan minyak legal yang telah diratakan dengan tanah untuk di satu Iokasi, masih ada beberapa titik lagi yang akan dibongkar dan diratakan dengan tanah," ujar Irjen. Pol. Rachmad dikutip dari Antaranews, Selasa (21/11/23).
Baca Juga: Kapolda Sulawesi Tengah Lakukan Peninjauan Posko Pengamanan Operasi Mantap Brata
Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan tindak Ianjut dari kegiatan Polri sebelumnya, yang mana Polda Sumsel melalui Polres Muba sekitar dua bulan sebelumnya telah melakukan imbauan agar kegiatan penyulingan ilegal ditutup atau bongkar mandiri.
Kendati demikian, masih ada sebagian yang tidak mau tutup atau bongkar mandiri sehingga hari ini Polda Sumsel bersama pihak terkait bergabung melakukan penutupan dan pembongkaran tempat penyulingan minyak ilegal tersebut.
"Kini sudah 33 tempat penyulingan minyak ilegal di Dusun Berdikari, Desa Sukajaya yang sudah kami tutup dan bongkar, kegiatan ini akan terus berlanjut, mengingat kegiatan ilegal refinery di samping merusak lingkungan, juga menimbulkan kerugian bagi negara, di mana modusnya minyak sulingan ilegal dicampur dengan minyak subsidi dengan perbandingan 1:1 sehingga hal ini dapat menimbulkan dampak langkanya bahan bakar minyak bersubsidi karena minyak subsidi yang seharusnya untuk warga kurang mampu beralih menjadi minyak industri," tegasnya.
Jenderal bintang dua tersebut mengimbau kepada warga masyarakat yang masih melakukan kegiatan penyulingan minyak ilegal atau legal refinery agar segera ditutup atau dibongkar, karena kegiatan penutupan atau pembongkaran ini akan terus lanjutkan hingga selesai.
(sy/pr/nm)
