Tribratanews.tribratanews.com - Sorong. Kepolisian Resor Sorong gelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) guna menjaga kondusivitas Pemilu 2024 yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong.
“Tujuan utama simulasi ini untuk mengasah kewaspadaan dan respon personel, apabila di tempat pemungutan suara terjadi protes atas hasil perhitungan suara dan sejumlah massa mendatangi kantor penyelenggara pemilu,” ujar Kapolres Sorong, AKBP Yohanes Agustiandaru,S.H,.S.I.K,.M.H., dilansir dari Antaranews, Selasa (21/11/23).
Dalam kesempatannya ia mengungkapkan kegiatan simulasi ini meliputi berbagai tahapan, dimulai dari kondisi tenang hingga situasi yang memuncak pada tindakan anarkis dan penjarahan.
Baca Juga: TNI-Polri Gelar Pasukan Persiapan dan Rako Pemilu 2023 di Labura
Ia menuturkan bahwa pada simulasi ini pihaknya melibatkan Batalion B Sat-Brimob Polda Papua Barat dalam rangka melakukan pelatihan taktis yang sifatnya strategis sebagai upaya untuk memperkuat pengamanan pada Pemilu 2024.
"Simulasi ini dilakukan untuk persiapan akhir dan pengecekan personel, sarana dan prasarana, termasuk di dalamnya cara bertindak," ujarnya.
Ia menuturkan pada tahapan simulasi itu, hal strategis yang dilakukan adalah ketika massa melakukan unjuk rasa, kemudian diikuti dengan tahapan negosiasi oleh satuan personel yang diturunkan dari Polsek.
"Tahapan selanjutnya tindakan taktis oleh Dalmas awal dan inti dengan melibatkan alat khusus seperti water cannon, alat pengendali huru-hara massa pendemo, kemudian tahapan penurunan kekuatan sesuai dengan undang-undang dan prosedur tetap yang berlaku, selanjutnya tingkatan merah sampai dengan pelibatan personel Brimob," ujarnya.
Ia menyebutkan kesiapan personel pada Pemilu 2024 akan melibatkan dua per tiga dari jumlah personel Polres Sorong sekitar 300 personel.
"Tentunya kita akan minta tambahan personel dari Polda Papua Barat untuk membantu pengamanan Pemilu 2024 di Kabupaten Sorong," jelasnya.
Selain itu, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik kerawanan sesuai dengan pola pengamanan TPS dengan kategori kurang rawan, rawan dan sangat rawan.
"Untuk Kabupaten Sorong tidak ada TPS yang sangat rawan, sehingga pengamanan akan tetap dilakukan sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang telah disiapkan," ujarnya.
Ia berharap kepada seluruh pihak untuk membantu pihak keamanan agar bersama menjaga kondisi keamanan dan ketertiban pada Pemilu 2024 nanti.
Ketua KPU Kabupaten Sorong Frengki Duwith menyampaikan apresiasi atas simulasi pengamanan yang telah dilakukan Polres Sorong sebagai bagian dari penguatan keamanan pada Pemilu 2024.
"Kami sangat mengapresiasi atas langka-langka yang dilakukan Polres Sorong untuk menyiapkan strategi pengamanan pada Pemilu 2024," jelasnya.
(fa/hn/nm)