Presiden Jokowi Pastikan Bantuan Beras Berlanjut hingga Desember 2024

28 June 2024 - 17:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember 2024 mendatang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika meninjau stok beras dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.

"Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya," tanya Presiden Jokowi, Kamis (27/6/24).

Lebih lanjut, mengingat program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden Jokowi menekankan pentingnya penghitungan cermat untuk memastikan kecukupan dana.

"Itu sudah kita hitung-hitung di APBN diteruskan atau enggak. APBN cukup enggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. Beras -10 kilogram per bulan untuk 22 juta masyarakat kita," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Bulog memiliki stok beras yang mencukupi, dengan 1,7 juta ton tersedia secara nasional dan 1.500 ton khusus di Gudang Bulog Buntok.

”Berasnya dari mana? Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton," ungkap Presiden Jokowi.

Mengenai fluktuasi harga beras, ia menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia naik akibat penurunan produksi. "Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara - lain, bukan hanya Indonesia," papar Presiden Jokowi.

Karena itu, pemerintah terus berupaya untuk menggenjot produksi agar naik, sehingga harga beras turun. Namun, Presiden Jokowi pun menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen.

"Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya -membuat- petani senang, harga di pasar, masyarakat juga senang. Tetapi ya itu enggak mudah," tutur Presiden Jokowi.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment