Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meluncurkan program Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan guna membantu salah satu Program Prioritas Nasional (PPN) terkait percepatan prevalensi stunting.
Ketua Tim Swakelola Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan PP Muhammadiyah Emma Rachmawati mengatakan aksi tersebut dilakukan di sekolah, madrasah maupun pesantren milik Muhammadiyah yang berada di empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
"Sebagaimana diketahui empat provinsi itu memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi sehingga menjadi dasar kami ketika memilih, selain faktor keaktifan lembaga MPKU di provinsi tersebut," ujar Ketua Tim Emma Rachmawati, Selasa (17/10/23).
Adapun kabupaten atau kota yang dipilih, kata Ketua Tim Emma, mencakup Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kota Bogor, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Mamuju, Kota Makassar, hingga Kabupaten Maros.
Baca Juga: Bareskrim Sita Mobil Dito Mahendra
Ia menjelaskan sasaran dari program ini ialah para remaja santriwati, guru, sekaligus orang tua santriwati agar memiliki literasi terkait penerapan prinsip halalan thayyiban dalam pola konsumsi makanan maupun minuman dan pergerakannya melalui gerakan komunitas dakwah, yakni Muhammadiyah yang sifatnya sinergis, kolaboratif, holistik, transformatif dan berkelanjutan.
"Jadi kalau total pesertanya ada 6.846 dari empat provinsi tersebut dengan masa aktif program hingga akhir November 2023 sudah dengan pelaporannya," ujar Ketua Tim Emma.
Selain itu, Ketua Tim Emma menyebut program aksi itu menghasilkan beberapa pedoman seputar aksi bergizi sehat berkemajuan yang tentunya merupakan hasil pengembangan integrasi oleh tim terkait terhadap pedoman keluaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai percepatan penurunan prevalensi stunting.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan program aksi tersebut, meliputi senam bersama, sarapan bersama, konsumsi tablet tambah darah, serta edukasi seputar masalah kesehatan yang bersinergi dengan puskesmas serta Dinas Kesehatan setempat.
(ndt/pr/nm)