Pengawas Obat dan Makanan Berikan Edukasi Penanggulangan Stunting di Sorsel

17 August 2024 - 11:45 WIB
Antaranews

Tribratanews.tribratanews.com - Teminabuan. BPOM (Balai Pengawas Obat dan Makanan) di Kabupaten Sorong, melaksanakan kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE) mengenai keamanan pangan untuk penanggulangan stunting di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel).

Kepala Balai POM Sorong, Rizki Okprastowo, mengatakan, percepatan penanganan stunting merupakan program pemerintah dan menjadi tanggung jawab bersama semua stakeholder.

"Termasuk Balai POM Sorong, memiliki program KIE kepada masyarakat dan lintas sektor, terkait keamanan pangan untuk penanggulangan stunting," ujarnya, dilansir dari laman Antaranews, Jumat (16/8/24).

Dalam kesempatannya ia mengatakan bahwa Balai POM sendiri ingin berperan dalam proses percepatan penurunan stunting, sesuai Instruksi Presiden. Jadi itu salah satu sumbangsih, yakni dengan melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat dan lintas sektor.

Baca Juga: Kasus KDRT Selebgram, Polisi Periksa Tujuh Saksi

"Diharapkan melalui upaya komunikasi, informasi dan edukasi ini, akan terjadi kolaborasi program lintas sektor untuk bersama-sama menanggulangi stunting. Apalagi dinas kesehatan yang turun langsung di tengah masyarakat, perlu memahami soal keamanan pangan karena yang diberikan untuk intervensi stunting itu dalam bentuk pangan," tegasnya.

Selanjutnya ia juga menegaskan, minimal peserta yang datang ini mendapatkan edukasi terkait keamanan pangan, seperti dinas kesehatan atau dari PKK, mereka yang turun langsung ke masyarakat dan diberikan untuk intervensi stunting bentuk pangan.

"Takutnya pangan itu kita tidak pastikan keamanannya, malah jadinya pangan yang tidak sehat yang diberikan kepada masyarakat. Nah ini bukan tambah sehat untuk menurunkan stunting, tapi malah menaikkan tingkat stunting lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan ada lima kunci keamanan pangan, diantaranya mencakup bahaya keamanan pangan secara fisik, bahaya keamanan pangan secara biologis dan bahaya keamanan pangan secara kimia.

Selain itu, keamanan pangan juga berhubungan dengan sistem penyimpanan, serta pengolahan atau proses masak makanan yang akan dikonsumsi. Hal ini berkaitan dengan bakteri yang ada pada makanan.

" Kegiatan ini dilaksanakan di semua kabupaten/ kota di wilayah pelayanan Loka POM Sorong, kecuali di Kabupaten Maybrat yang belum dilaksanakan akan diupayakan ke depan," tutupnya.

(fa/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment