Tribratanews.tribratanews.com - Toba. Hadapi cuaca ekstrem, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lakukan antisipasi dengan menerapkan sejumlah skema selama ajang balapan F1 PowerBoat, di Balige, Sumatra Utara, Jumat (24/2/23).
Subkoordinator Bidang Analisis dan Prediksi Klimatologi Maritim BMKG, Furqon Alfahmi menjelaskan, pihaknya melakukan pemantauan rutin di sekitar Danau Toba. Ini untuk melihat kondisi perubahan cuaca, khususnya awan di area Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu.
Baca juga : Pembalab Thani Al-Qemzi Tercepat di Latihan Bebas Ekstra F1 Powerboat
"Kita memang mengantisipasi jika terjadi kondisi ekstrem secara tiba-tiba. Kita melakukan pemantauan setiap saat kondisi perubahan cuaca di sekitar Danau Toba," jelas Subkoordinator Bidang Analisis dan Prediksi Klimatologi Maritim BMKG, dilansir dari rri.co.id, Jumat (24/2/23).
BMKG mengupayakan dua cara jika sewaktu-waktu cuaca berpotensi menjadi ekstrem. Pertama, melakukan penyemaian jika ada potensi penumpukan awan menuju lokasi balapan.
"Jadi kita melakukan TMC atau penyemaian perawanan. Jadi Kalau kita melihat awan yang cukup signifikan dan yang besar gitu, kemudian akan kita semai di lokasi yang lain. Jadi sebelum awan-awan tersebut memasuki wilayah event di sini, kita akan melakukan penyemaian tersebut dengan menggunakan pesawat," ungkapnya.
Langkah kedua adalah BMKG bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan penyemaian awan tersebut. Caranya adalah dengan menebarkan garam menggunakan pesawat yang disebut proses kondensasi.
"Kecepatan angin kalau kita lihat, untuk lokasi-lokasi, kita punya monitoring AWS. Kita lakukan monitoring dan prediksi," ungkapnya.
"Kecepatan tertinggi biasa terjadi sore hari sampai 11 knot. Tapi, kondisi itu tidak mengganggu balapan nanti," jelasnya.
Setelah merampungkan sesi latihan bebas ekstra, akan dilakukan latihan bebas dan dilanjutkan dengan babak kualifikasi, pada Sabtu (24/2/23). Kemudian, balapan akan berlangsung pada Minggu (26/2/23).
(fz/af/hn/um)
