Tribratanews.tribratanews.com - Badung, 24 Mei 2024 – Beberapa agenda diskusi masih mewarnai sesi-sesi akhir World Water Forum ke-10, di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/5/2024). Salah satunya diskusi tentang bagaimana mengatasi perubahan iklim yang berdampak kepada air di bidang pertanian dengan berbagai karakteristik demografi, sosial-ekonomi di daerah.
Indonesia juga akan membagikan pengalamannya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Misalnya, pada sesi bertema Foresight Climate Change Impact Indonesia: Strategy for Adaptation, Deputi Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Sarana dan Prasarana Evan Maksum akan menyampaikan penerapan konsep Climate Smart Agriculture (CSA). Konsep ini berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, serta pengurangan emisi.
Baca Juga: Usai Menembak Mati KKB, Satgas Temukan Senpi Laras Panjang
Pendekatan CSA ini, menekankan pentingnya adaptasi terhadap keunikan geografis, konteks budaya, dan ekonomi, serta memfasilitasi pemahaman komprehensif tentang tantangan dan peluang. Hal ini berkesesuaian dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 500 kabupaten/kota.
Selain itu, hari ini juga dilakukan beberapa sesi sintesis, yaitu sesi yang akan menyimpulkan pembahasan dan diskusi yang telah dilakukan selama empat hari sebelumnya. Beberapa sesi sintesis antara lain tentang “Air yang aman untuk semua”, “Pencegahan dan penanggulangan banjir terpadu”, hingga “Skema khusus dan insentif untuk mempromosikan green finance”. Semua sesi diskusi berlangsung hingga sekitar pukul 14.30 WITA.
World Water Forum ke-10 akan ditutup dengan closing ceremony yang akan dilaksanakan 16.40-18.10 WITA, di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC). Di akhir closing ceremony, akan ditandai dengan penyerahan tuan rumah World Water Forum ke-11 kepada Arab Saudi.
Setelah seluruh sesi formal selesai, pada malam hari peserta World Water Forum ke-10 akan disuguhi dengan acara malam budaya Cultural Night di Taman Baghawan. Peserta disambut dengan festival kuliner, pertunjukan budaya, kerajinan, musik daerah, hingga pameran produk unggulan dari daerah-daerah di Indonesia. Di acara ini peserta juga dapat membeli suvenir khas Indonesia di sejumlah toko untuk dibawa pulang ke negara masing-masing.
(ta/pr/nm)