Tribratanews.tribratanews.com - Denpasar, 8 Mei 2024 Sebanyak 440 mobil listrik untuk World Water Forum ke-10 tiba di Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pelindo (Persero) Sub Regional Bali dan Nusa Tenggara melayani pengiriman mobil yang digunakan untuk operasional delegasi World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali pada 18--25 Mei 2024.
"Kami memberikan layanan terbaik sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap kegiatan penting World Water Forum ke-10," kata Sub Regional Head Bali dan Nusa Tenggara Fariz Hariyoso, Rabu (8/5/2024) di Denpasar.
Sebanyak 440 mobil listrik tersebut dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Benoa. Ratusan mobil baru dan mewah itu diangkut menggunakan Kapal Motor (KM) Aishakamilah sekali pelayaran menuju Pulau Dewata.
Baca Juga: Polda Bali Siapkan Pengawalan Karya Wisata Delegasi World Water Forum 2024
Kapal jumbo dengan cat warna merah itu sandar di Pelabuhan Benoa pada Selasa (7/5/2024) dan proses bongkar muat 440 mobil listrik itu dilakukan hingga Rabu.
Mobil listrik yang dikirim khusus untuk Word Water Forum ke-10 itu memiliki empat merek produksi perusahaan otomotif dunia. Kendaraan listrik itu kemudian diturunkan melalui pintu rampa (rampdoor) kapal tersebut satu per satu.
Mobil kemudian dicek oleh petugas terkait dan kemudian dibawa menuju lokasi parkir Pelabuhan Benoa, Denpasar sebelum dipindahkan ke lokasi utama penyelenggaraan Forum Air Dunia itu di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
World Water Forum merupakan pertemuan internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan pada sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, pelaku usaha, dan lain sebagainya.
Pertemuan ke-10 di Bali bertema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dijadwalkan dihadiri oleh sekitar 35 ribu delegasi dari 193 negara di dunia.
Forum ini mengusung enam sub-tema utama yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.
(ta/hn/nm)