Tribratanews.tribratanews.com - Bali. Polda Bali Klaim tidak akan melarang masyarakat menggelar demonstrasi atau unjuk rasa selama masa KTT G20 pada 15-16 November mendatang. Meskipun tidak dilarang, Polisi meminta kepada masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes. Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.I.K., M.Si., mengatakan, aparat akan mengawal jika ada informasi adanya aksi unjuk rasa. Para demonstran nantinya akan diarahkan unjuk rasa di lapangan renon.
Baca Juga : Begini Cara TNI-Polri Amankan Delegasi dan Tamu KTT G20 yang Beribadah
"Dipilihnya lapangan Renon sebab letak lapangan tersebut sekitar 24 km dari salah satu lokasi pertemuan pemimpin negara peserta G20 di The Apurva Kempinski Bali," ungkap Kapolda dilansir dari portal resmi tempo.co, Kamis(10/11/22).
Sebelumnya tercatat salah satu LSM Greenpeace akan menggelar aksi Chasing the Shadow sebagai bentuk protes terkait perubahan iklim global.
Namun sebelum tiba di Bali, Tim pesepeda Chasing the Shadow dari Greenpeace ini mengalami intimidasi berupa pengusiran oleh sekelompok masyarakat saat berada di Probolinggo, Jawa Timur. Di bawah tekanan, tim juga dipaksa membuat surat pernyataan tidak akan berkampanye sebelum KTT G20 di Denpasar, Bali, rampung.
(fa/hn/um)