Pesona Warisan dan Sejarah Istana Bogor: Keajaiban Budaya yang Tersembunyi

19 July 2023 - 08:00 WIB
Foto: Kompas

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/7/23).

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris, dilansir dari orami.

1.            Awal Pembangunan

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia.

Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, yang mana pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan.

Ia sendiri lah yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blenheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris.

Seiring dengan waktu, perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles).

Bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan, sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan, berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².

2. Terdampak Gempa Bumi

Musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa pada masa itu.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856), bangunan lama sisa gempa itu dirobohkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

3. Setelah Kemerdekaan Indonesia

Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto.

Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi Bogor.

Bangunan dan ruangan di Istana Bogor

Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare.

Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:

•              Bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara.

•              Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing.

•              Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukkan bagi kepala negara yang datang berkunjung.

•              Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah.

•              Kantor pribadi Kepala Negara

•              Perpustakaan yang dilengkapi dengan buku

•              Ruang makan

•              Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film

•              Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi

•              Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.

•              Kaca Seribu

Baca Juga:  Al Nassr Kalah Mutlak 0-5 Lawan Celta Vigo

Koleksi Istana Bogor

Banyak barang asli turun temurun yang berada di Istana Bogor rusak, hancur, atau hilang pada masa Perang Dunia II.

Karena itu, seluruh karya seni dan perabotan klasik yang berada di Istana Bogor bermula dari awal tahun 1950.

Koleksi-koleksi karya seni dan dekorasi internasional banyak berasal dari hadiah negara-negara asing, yang memberikan aksen mewah di Istana Bogor.

Salah satunya adalah tempat penyangga lilin kristal bergaya Bohemian dan karpet langka dari Persia yang melapisi lantai ruang utama di Istana Bogor.

Koleksi Istana Bogor meliputi:

•              450 lukisan, di antaranya adalah karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah, pelukis Rusia Makowski, dan Ernest Dezentjé.

•              360 patung.

•              Susunan lantai keramik mewah yang tersebar di istana.

•              Hadiah-hadiah kenegaraan, di antaranya adalah tengkorak harimau berlapis perak, hadiah dari Perdana Menteri Thanom Kittikachorn dari Thailand pada tahun 1958.

•              Karpet langka dari Persia Marmer didatangkan langsung dari Italia.

•              Tempat Penyangga lilin kristal bergaya Bohemian.

•              Marmer didatangkan langsung dari Italia

•              Lampu kristal dari Chekoslovakia.

•              Semua perabotan kayu dari Jepara.

Alamat, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk Istana Bogor

Istana Bogor berada di pusat kota Bogor dengan alamat Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, dengan jarak lebih 60 kilometer dari Jakarta atau lebih 43 kilometer dari Cipanas.

Jam Buka

•              Hari Selasa s.d Jumat pukul 09.00–15.00 WIB

•              Hari Sabtu s.d Minggu pukul 09.00–13.00 WIB

•              Hari Senin dan libur nasional (tutup)

Cara Berkunjung

Jika ingin berkunjung, pengunjung perlu mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku. Adapun tata cara untuk bisa mengunjungi tempat ini, yakni:

•              Mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Museum Kepresidenan RI, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No.1.

•              Mencantumkan Nomor Kontak (HP dan Telepon) penanggung jawab rombongan.

•              Melampirkan daftar nama peserta.

•              Surat dapat dikirim langsung atau dikirim melalui email.

•              Surat diterima paling lambat 7 hari sebelum waktu berkunjung.

Demikian informasi mengenai Istana Bogor, semoga bermanfaat!

(rd/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment