Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Indonesia memiliki ragam budaya termasuk pakaian adat. Pakaian adat Jawa Tengah memiliki berbagai jenis dengan makna dan filosofi yang berbeda-beda. Pakaian adat ini identik dengan kain batik, kebaya dan kemben. Batik pun telah diakui sebagai salah satu identitas penting budaya Indonesia yang telah mendunia dan diakui UNESCO.
Selain batik, ada pakaian adat Jawa Tengah lainnya yang perlu ketahui. Berikut 6 Berikut 6 pakaian adat Jawa Tengah, dikutip dari okezone.com, Kamis (5/1/23).
Baca juga : Salut! Angklung, Warisan Budaya Indonesia yang Dikenal Dunia
1. Kebaya Jawa Tengah
Kebaya Jawa Tengah memiliki keunikan tersendiri dibanding kebaya-kebaya dari daerah lain. Karnea memiliki kesan yang klasik, namun berkelas. Kebaya Jawa Tengah biasa dipakai mempelai wanita dalam acara pernikahan adat Jawa. Memiliki ciri khas warna hitam sehingga berkesan misterius.
2. Baju Surjan
Baju adat untuk pria Jawa Tengah ini memiliki motif lurik-lurik hitam dan coklat. Bagian depannya terdapat saku dan bagian bawahnya adalah kain panjang bermotif batik. Baju surjan terlihat lebih unik karena ada blangkon sebagai penutup kepala yang terbuat dari kain batik. Dalam adat Jawa, laki-laki berambut panjang adalah aib sehingga harus ditutup dengan blangkon.
3. Beskap
Beskap memiliki bentuk yang sederhana dengan ciri khas warna hitam polos. Terdapat kerah tanpa lipatan dalam pakaian ini dan modelnya tidak simetris dengan tujuan untuk menyimpan keris. Beskap memiliki berbagai jenis, yaitu Beskap Gaya Jogja, Beskap Landung, Beskap Gaya Kulon, dan Beskap Gaya Solo.
4. Basahan
Basahan memiliki keunikannya sendiri dibanding pakaian adat Jawa Tengah lain. Pakaian ini tidak memiliki atasan, namun tetap tertutupi karena bagian bawahnya sangat panjang untuk wanita. Sedangkan untuk pria atasannya terbuka alias telanjang dada. Pakaian basahan merupakan warisan Kerajaan Mataram yang menjadi kerajaan besar di Jawa. Ciri khas lain adalah kalung yang begitu besar yang melambangkan kemewahan.
5. Kanigaran
Kanigaran dahulu sering digunakan oleh para raja untuk melambangkan keagungan dan kekuasaan. Namun, sekarang ini kanigaran sudah sering dipakai untuk acara pernikahan.
Bentuk pakaian kanigaran bagian atas berupa beskap berkerah yang dihiasi dengan sulaman-sulaman emas di sekujur bagian depan pakaian. Sedangkan bagian bawah menggunakan dodotan atau kampuh yang dililitkan di pinggang dan disampirkan di tangan.
6. Kain Batik Jawa
Kain batik Jawa memiliki motif yang sangat beragam. Kain batik inilah yang menjadi bahan baku membuat berbagai macam pakaian adat Jawa Tengah. Motif kain batik tidak bisa dianggap remeh. Proses pembuatan motif tersebut sangat susah. Proses pembuatan motif batik adalah secara manual dengan berbagai motif berbeda yang memiliki makna yang berbeda pula.
(bg/hn/um)