Waspadai Kampanye Pemutarbalikan Fakta KKB

22 September 2020 - 15:49 WIB
Polri perlu meningkatkan kewaspadaan guna menghadapi kampanye negatif Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang memutarbalikan fakta. KKB menggunakan media massa juga medsos untuk melakukan kampamye pemutarbalikan fakta terkait kasus pemembakan Pendeta Yaremia Zanambani, 19 September lalu di Distrik Hitadipa, Intan Jaya., Terkait kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani,  Polda Papua melalui Kombes Ahmad Mushtofa sudah menegaskan tidak ada personel TNI dan Polri di distrik Hitapida, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Ia pun dengan tegas menyatakan Isu penembakan oleh anggota TNI itu tidak benar. Namun bila kita menggunakan google untuk mencari informasi terkait kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani dengan mesin  google akan ditemukan berita yang berisi narasi yang menuding anggota TNI di  urutan pertama. Ini menandai pemberitaan kasus itu di media online lebih banyak yang negatif terhadap TNI dan Polri. Polri perlu segera membutikan ketidakbenaran tudingan negatif itu. Polri perlu segera mengungkap pelaku penembakan pendeta Yeremia Zanambani. Pengungkapan itu untuk menghentikan kampanye negatif KKB dengan memutarbalikan fakta terkait kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani. Kampanye negatif KKB itu dapat menjadi potensi konflik di distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Untuk itu Polri harus segera menghentikan ulah KKB.Dengan pengusutan kasus penembakan dengan cepat dapat menghentikan upaya mengadu domba antara TNI-Polri dengan masyarakat. Apa lagi korban penembakan itu seorang tokoh agama sekaligus tokoh suku Moni yang sudah pasti sangat dihormati masyarakat Papua.Oleh karena itu Polri mesti segera menangani kasus penembakan itu dengan mengusutnya secara tuntas. PGI sendiri sudah berkirim surat ke Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani. Bahkan PGI meminta Presiden agar membentuk tim pencari fakta independen untuk mengungkap kasus penembakan Ketua Klasis (daerah) Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa itu. Sudah menjadi tanggungjawab Polri untuk mengungkap kasus penembakan itu, dan mengejar pelaku yang sesunggugnya.Selain itu Patroli siber Polri perlu terus ditingkatkan untuk pemantauan terkait informasi negatif yang dikampanyekan anggota KKB.

Share this post

Sign in to leave a comment