Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong keluarga Indonesia memperkokoh peranan keluarga untuk mencetak generasi berkualitas.
"Saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan oleh Presiden Soekarno," ujar Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (6/7/23)
Untuk mencapai cita-cita itu, Wapres Ma'ruf Amin menilai perlu dilakukan dengan berbagai upaya. Di antaranya, keluarga mesti memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan.
"Terkait makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Indonesia sangat kaya akan potensi pangan lokal. Kekayaan ini perlu dioptimalkan pemanfaatannya mulai dari tingkat keluarga," jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Korlantas Polri: Indonesia Punya 433 Kamera Statis ETLE
"Saya juga meminta keluarga untuk memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil, serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, saya harap keluarga Indonesia terus memperkaya pengetahuan tentang pemenuhan gizi dan pengasuhan anak agar optimal," lanjut Wapres Ma'ruf Amin.
Terkait stunting, Wapres Ma'ruf Amin secara khusus menyoroti prevalensi 21 persen. "Saya ingatkan kembali, prevalensi stunting di Indonesia saat ini adalah 21,6 persen, sementara target kita adalah 14 persen pada 2024," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Pernikahan usia anak juga menjadi fokus pemerintah dalam upaya menekan angka stunting. Keluarga juga diharapkan berperan untuk mencegah terjadinya pernikahan usia anak.
"Bagi keluarga yang memiliki anak remaja, agar dipastikan remaja kita mempunyai perilaku hidup dan pergaulan yang sehat. Patut menjadi keprihatian kita bersama, masih relatif tingginya angka pernikahan anak," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
"Pernikahan anak mesti kita hindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting," tutup Wapres Ma'ruf Amin.
(ndt/hn/um)