SSDM Polri Pulihkan Psikologi Personel Operasi Damai Cartenz Pasca Penugasan di Papua

23 February 2024 - 20:30 WIB
Dok. Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Biro psikologi SSDM Polri Lakukan pemulihan psikologi kepada para personel Korps Brimob Polri pasca penugasan Operasi Kepolisian Damai Cartenz.

Kegiatan ini bertujuan agar anggota dapat mengeluarkan emosi-emosi negatif saat pelaksanaan tugas dan mengembalikan kesehatan mental anggota Korps Brimob Polri untuk kembali ke keluarga, masyarakat dan kesatuannya serta siap untuk melaksanakan tugas berikutnya dengan kondisi psikologi yang prima.

As SDM Polri, Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., mengatakan bahwa dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian memiliki beban dan risiko yang tidak mudah. Terlebih personel kepolisian yang mendapatkan tugas penegakan hukum dan menjaga Harkamtibmas di wilayah Papua dalam operasi kepolisian Damai Cartenz menghadapi risiko yang tinggi.

Baca Juga: Kabid Humas Polda Papua Sebut Pihaknya Fokus Pada Pengamanan Pleno Rekapitulasi Surat Suara

"Menyadari besarnya risiko saat pelaksanaan tugas operasi kepolisian tersebut, Biro Psikologi SSDM Polri memberikan SUPPORT-Psi (Sentuhan, Pemberian Perhatian, Olah Rasa dan Terapi Psikologi) berupa pemulihan psikologi para personel pasca bertugas," ungkap Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, Jumat (23/2/24).

Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo menambahkan bahwa kegiatan pemulihan psikologi anggota dilakukan pada Kamis, 25 Januari 2024. Adapun pelaksana kegiatan ini yakni personel Biro Psikologi SSDM Polri dan Korps Brimob Polri, sarjana Psikologi Pusdik Lantas Polri, sarjana Psikologi Pusdik Polairud, dan Paja SSDM Polri.

"Pemulihan dan release emosi negatif dengan metode emotional agility kepada peserta, relaksasi dan diadakan games," ujar As SDM Polri.

Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo juga mengatakan bahwa agar anggota mampu mengidentifikasi kondisi pribadinya saat ini dan mengetahui bagaimana harus bertindak. Anggota juga mampu mensyukuri apapun yang terjadi saat ini.

"Anggota yang menjadi peserta mampu melepaskan emosi negatifnya untuk meraih kondisi yang lebih bermakna," tutup Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo.

(ri/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment