Tribratanews.tribratanews.com - Labuan Bajo. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia siap berbicara dengan siapapun, termasuk dengan junta dan seluruh stakeholders di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan. Hal itu disampaikan Presiden saat konferensi pers KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden menegaskan, pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi. Five-point Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders.
“Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan,” jelas Presiden, Kamis (11/5).
Baca Juga: Polisi Kejar Sopir Angkot di Cianjur yang Diduga Sekap Siswi SMK Selama 4 Hari
Menurut Presiden, yang penting untuk Indonesia adalah engagement bukan recognition. Melakukan pendekatan, jelas Presiden, bukan berarti memberikan pengakuan.
“Sehingga saya tadi sampaikan di pertemuan bahwa kesatuan ASEAN sangat penting,” ungkap Presiden.
Ditegaskan, tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN. Presiden pun meyakini, tidak satupun negara ASEAN menginginkan hal tersebut.
“Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar. Kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” ujar Presiden.
(ay/hn/um)