Polda Bali Tangani 509 Kasus Pencurian pada Awal 2024, Curanmor Paling Banyak

20 March 2024 - 22:30 WIB
polda bali

Tribratanews.tribratanews.com - Denpasar. Kepolisian Daerah Bali dan jajaran menangani sebanyak 509 kasus pencurian pada awal 2024. Jumlah itu terdiri dari pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian dengan kekerasan (curas).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Poda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H. mengatakan 80 persen dari 509 kasus itu telah selesai ditangani. Kasus didominasi curanmor.

"Dari laporan yang diterima Polda Bali dan jajarannya, kasus curanmor menjadi yang terbanyak. Para pelaku kejahatan menyasar kendaraan yang terparkir di suatu tempat," terangnya, Selasa (18/3/2024).

Wilayah hukum Polresta Denpasar menjadi lokasi pencurian paling banyak. Penyebabnya, populasi penduduk yang terpusat di Kota Denpasar. Sayangnya Jansen tidak merinci masing-masing kasus yang ditangani Polres/Polresta di Bali.

Baca Juga: Polisi Siapkan Pasukan PHH dan Dalmas Antisipasi Perkembangan Situasi Pleno KPU RI di Sulteng

Kabid Humas Polda Bali mengimbau masyarakat agar memasang kunci ganda, khususnya yang terpasang di bagian roda sepeda motor, di tengah maraknya curanmor di Pulau Dewata.

"Antisipasi adanya pencurian, kami imbau pemilik sepeda motor bisa mengaktifkan kunci ganda," ujarnya.

Menurut Kabid Humas Polda Bali, pemicu kejahatan di Bali bukan hanya dari penduduk asli. Ia menyebut penduduk pendatang juga memicu terjadinya kejahatan terjadi. Jansen pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada mengenai gangguan kriminalitas.

"Kami ingatkan untuk keamanan, aktifkan kunci ganda pada sepeda motor saat terparkir dimanapun berada," tambahnya.

Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan saat Ramadan. Menurutnya, kejahatan terjadi tidak jarang karena masalah ekonomi.

Polda Bali bersama jajaran melaksanakan Operasi Cipta Kondisi Agung 2024 guna mengantisipasi tindakan kriminalitas saat Ramadan. Ia meminta semua pihak, baik masyarakat maupun tokoh-tokohnya, bisa saling menjaga dan memberikan kewaspadaan. Tidak hanya soal kriminalitas, tapi juga kerukunan beragama.

"Mari kita saling saling menghargai, menghormati dan selalu menjaga toleransi antarumat beragama. Mari kita jaga Kamtibmas Bali agar tetap ajeg, aman dan kondusif," tuturnya.

(mz/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment