Menparekraf Siap Dampingi Pelaku Ekraf di Sentra Industri Olahan Laut Bangka Tengah

22 April 2022 - 21:09 WIB

www.tribratanews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan menyiapkan program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM di sentra industri olahan hasil laut Desa Kurau Barat, Bangka Belitung, agar dapat menghasilkan produk berkualitas dan berkelanjutan serta memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. 

"Saya sangat terkesan oleh Desa Kurau Barat ini, kita melihat sentra olahan industri kecil menengah yang sudah mampu membuka begitu banyak lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi. Kita melihat ada kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk mereka dengan menghadirkan program-program pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," jelas Menparekraf Sandiaga Uno.

Salah satu pelatihan dan pendampingan yang akan disiapkan Kemenparekraf/Baparekraf adalah bedah desain kemasan (BEDA'KAN) juga pelatihan-pelatihan tentang pemasaran dengan memanfaatkan platform digital. Dalam kesempatan itu para pelaku UMKM ekraf Desa Kurau Barat memang menyampaikan bahwa pemasaran dengan memanfaatkan sosial media menjadi salah satu kendala yang mereka hadapi saat ini. 

"Kami gerak cepat, konkret. Saya tadi langsung memberikan arahan kepada Deputi (Muhammad Neil Imam-Deputi Bidang Produk Kreatif dan Ekonomi Digital) untuk menerapkan program bedah desain kemasan dan program lainnya seperti AKI di Kurau Barat," terang Menparekraf Sandiaga Uno.

Dengan begitu diharapkan produk-produk yang dihasilkan para pelaku ekraf di sentra industri olahan hasil laut Desa Kurau Barat ini bisa semakin masif dan luas pemasarannya. Tidak hanya dikenal di Bangka, tapi juga bisa dipasarkan ke daerah-daerah lain seperti Jakarta dan Bali. 

"Dengan pembukaan akses pasar juga menggunakan electronic commerce, kami akan fasilitasi. Melalui infrastruktur ekonomi kreatif juga kita hadirkan solusi ini untuk kebangkitan ekonomi masyarakat, buka lapangan kerja dan pemerintah memberikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," jelas Menparekraf Sandiaga. 

Salah seorang Ketua Paguyuban Sentra Industri Olahan Hasil Laut Desa Kurau Barat Andreas Maulana mengatakan masalah desain kemasan dan pengelolaan sosial media pada khususnya memang menjadi salah satu kendala yang dihadapi kelompoknya yang mayoritas diisi oleh ibu-ibu. Di paguyuban yang diketuainya, terdapat 36 UMKM yang bernaung. 

Ia mengatakan, dari tahun ke tahun secara kualitas produk yang dihasilkan sudah cukup baik. Para pelaku UMKM sudah dapat memberikan nilai tambah yang baik dari produk-produknya. Ketika dulu para pelaku masih lebih banyak memproduksi produk-produk seperti krupuk kemplang yang mentah, tapi saat ini mereka sudah lebih banyak memproduksi yang matang. 

"Anak muda seperti saya mungkin sudah sedikit mengerti tentang media sosial, tapi ibu-ibu ini masih kurang mengerti sosial media. Karenanya kami berharap diadakannya pelatihan media sosial agar ibu-ibu ini dapat memaksimalkan media sosialnya," kata Andreas.

Share this post

Sign in to leave a comment