Membangun Hubungan Sehat dengan Media Massa Melalui Pelatihan MediaHub Polri

30 August 2023 - 14:37 WIB
Dok. Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta - Divisi Humas Polri kembali memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan hubungan yang sehat antara kepolisian dan media massa dengan menggelar Pelatihan Operasional Pengembangan MediaHub Polri. Acara ini bertujuan untuk membahas pentingnya peran media massa di Indonesia serta bagaimana menjalin hubungan yang efektif dan sehat dengan media di era digital yang terus berkembang pesat.

Pelatihan ini diadakan mulai tanggal 29 hingga 31 Agustus 2023 di Merlynn Park Hotel, Jakarta, dan dihadiri oleh para operator MediaHUB dari 34 Polda di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan istimewa ini, Divisi Humas Polri mengundang Tian Bahtiar, seorang ahli dalam bidang jurnalisme televisi yang juga menjabat sebagai Direktur Pemberitaan JakTV. 

Baca Juga:  Kasus Denny Indrayana, Bareskrim Sudah Periksa 12 Saksi

Dalam pelatihan ini, Tian Bahtiar akan menjadi pemateri dengan judul menarik, "Antara Kebutuhan & Ketersediaan Konten Polri Bagi Jurnalis Media Tv".

Dalam presentasinya, Tian Bahtiar menggarisbawahi prinsip penting dalam jurnalisme penyiaran, yaitu "No picture, no news", di mana setiap gambar dari peristiwa, pelaku/korban, dan momen jumpa pers dapat menceritakan suatu cerita. Ia juga menjelaskan bahwa narasi haruslah informatif dan sesuai dengan kebutuhan berita.

Tian Bahtiar memaparkan berbagai teknik pengambilan gambar yang sesuai dengan jenis program yang akan disajikan, seperti berita keras (hard news), berita lembut (soft news/features), dan laporan investigasi. Ia juga menegaskan pentingnya keselarasan antara gambar dan narasi dalam menyajikan berita.

Dalam konteks ini, Tian Bahtiar menyoroti perbedaan antara video jurnalistik dan dokumentasi. Ia menjelaskan bahwa video jurnalistik memiliki sudut pandang (angle) tertentu dan tujuannya adalah untuk melaporkan suatu peristiwa (reportase). Di sisi lain, video dokumentasi berfokus pada merekam peristiwa tanpa harus memiliki sudut pandang tertentu.

Tian Bahtiar juga berbagi pandangannya mengenai penilaian nilai berita (news value) dan strategi membaca minat pasar. Ia menekankan bahwa setiap media memiliki tipikalnya sendiri, seperti media komersial dan media anggaran (budgetting). Parameternya meliputi aktualitas, unsur kebaruan dan originalitas, serta kedalaman dan kelengkapan informasi.

Dalam kesimpulannya, pelatihan ini tidak hanya menggali pemahaman lebih dalam tentang jurnalisme penyiaran, tetapi juga mengingatkan pentingnya menilai kebutuhan media penyiaran dengan bijak. Hubungan yang sehat antara kepolisian dan media massa dapat terjalin dengan baik melalui pemahaman bersama dan kerja sama yang efektif.

(ta/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment