Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari optimistis suasana Pilkada Serentak 2024 tidak akan panas seperti Pilkada tahun sebelumnya. Sebab, parpol peserta Pemilu 2024 akan terlebih dulu menunggu hasil pemungutan Pilpres dan Pileg.
Terutama, ujar KPU, parpol menunggu hasil Pemilu 2024 untuk DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, yang kemudian hasilnya digunakan untuk menentukan pencalonan kepala daerah, di Pilkada 2024.
"Nanti coblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari, 35 hari kemudian harus sudah ada penetapan hasil pemilu secara nasional. Sehingga, kurang lebih 20 Maret (2024), tahu hasil pemilu terutama untuk DPRD Provinsi, kabupaten/kota," ujar Ketua KPU, Kamis (12/10/23).
Baca Juga: Polresta Palangka Raya Giatkan Persiapan Latihan Pengamanan Pemilu 2024
"Konfliknya tidak keras, karena sama-sama menunggu hasil suaranya di DPRD, berapa yang dijadikan modal untuk syarat pencalonan Pilkada. Sehingga sangat mungkin situasinya terjadi sekarang sedang sebagai lawan atau kompetitor," lanjutnya.
Selain itu, ia melihat jika koalisi dalam Pilkada, belum terbentuk secara pasti. Kondisi tersebut, sangat berbeda jika dibanding masa Pilkada 2017 DKI Jakarta.
"Dalam situasi yang lain, dalam Pilkada, bisa jadi menjadi kawan dalam suatu koalisi, demikian juga dalam pemilu presiden. Di satu sisi jadi kawan satu koalisi, tapi di waktu yang bersamaan jadi kompetitor untuk pemilu legislatif," ujar Ketua KPU.
(ndt/hn/nm)