Kementan: Putus Rantai Pasok Pangan yang Panjang dari Petani ke Pasar

22 August 2024 - 11:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono berkomitmen siap memutus rantai pasok pangan yang panjang dari petani ke pasar.

Hal itu untuk memastikan distribusi yang lebih efisien dan harga yang lebih stabil untuk konsumen.

"Tentu saja dalam bidang saya di Kementerian Pertanian, kami ingin memotong rantai distribusi yang panjang dari produsen itu adalah petani, itu adalah domain saya selaku Wakil Menteri (Pertanian) ke dalam pasar," ungkap Wamentan, Rabu (21/8/24).

Menurut Wamentan, memutus rantai distribusi yang panjang akan memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap pergerakan stok di pasar dan mengidentifikasi kebutuhan antarkota. Ia menjelaskan bahwa pasar induk, yang seringkali berasal dari berbagai daerah seperti Ponorogo, adalah salah satu fokus utama untuk memasok sejumlah komoditas pangan.

Wamentan menyebut pemantauan yang efektif akan membantu menentukan daerah mana yang mengalami kekurangan barang dan dari mana harus mengirim pasokan.

"Jika ada harga tinggi di suatu daerah, kita harus memahami dari mana barang harus dikirim," ujar Wamentan.

Menurut Wamentan, kelangkaan barang tidak selalu disebabkan oleh ketidaktersediaan, melainkan ketidakseimbangan distribusi. "Memastikan keseimbangan distribusi yang baik sangat penting. Dengan adanya teknologi seperti satelit dan internet, kita dapat memantau pergerakan barang secara real-time dan membuat keputusan yang lebih tepat," ujar Wamentan.

Kementerian Pertanian tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada distribusi pangan. Upaya ini termasuk memastikan bahwa produksi yang ada dapat didistribusikan dengan baik dan harga tetap stabil di pasaran.

Wamentan juga menyoroti pentingnya dorongan pada divisi hilir Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan sistem distribusi pangan. "Kami terus mendorong agar setiap divisi dapat berkontribusi pada sistem distribusi yang lebih efisien dan efektif," lanjut Wamentan.

Ia mengungkapkan bahwa stabilitas harga pangan adalah salah satu prioritas utama kementerian. "Kami berusaha untuk menghindari gejolak harga yang dapat mempengaruhi masyarakat, dengan memastikan pasokan yang seimbang dan distribusi yang efisien," tambah Wamentan.

Melalui sistem yang terintegrasi dan berbasis teknologi, Kementerian Pertanian berharap dapat meningkatkan efisiensi distribusi pangan di seluruh Indonesia.

"Kami ingin agar setiap tahap distribusi berjalan lancar dan tidak ada penumpukan yang tidak perlu," harap Wamentan.

Wamentan juga menggarisbawahi perlunya kerja sama antara petani, pasar, dan pemerintah untuk mencapai tujuan ini. "Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pasokan pangan sampai ke konsumen dengan harga yang wajar dan stabil," tegasnya.

Dengan langkah itu, Wamentan berharap rantai pasok pangan yang panjang dapat dipersingkat, mengurangi biaya distribusi, dan meningkatkan kesejahteraan petani serta konsumen. Kementerian Pertanian akan terus memantau dan mengevaluasi efektivitas langkah-langkah ini untuk memastikan hasil yang maksimal bagi semua pihak terkait.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment