Kemenparekraf: Kenaikan Harga Avtur Jadi Salah Satu Pemicu Harga Tiket Pesawat Mahal

14 June 2024 - 10:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan harga avtur dan berkurangnya jumlah armada pesawat udara memicu harga tiket pesawat domestik mahal.

"Harga avtur kita itu masih belum kompetitif,” ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono, Kamis (13/6/24).

Ia menjelaskan harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara. Sedangkan harga avtur di tanah air, masih lebih mahal sebesar Rp4.000 dengan yang berlaku di Singapura, dan sebesar Rp7.000 dengan yang berlaku di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

“Sehingga Presiden melalui Menko Marves (Luhut Binsar Panjaitan) sudah memerintahkan Pertamina untuk evaluasi biar harga avtur itu kompetitif,” ujar Direktur Marhen.

Ia menyebut, harga avtur di negara lain yang lebih murah, karena mendapat subsidi dari pemerintah misalnya di Dubai. Sedangkan saat ini di Indonesia, ada prioritas alokasi subsidi energi untuk bahan bakar minyak (BBM) di luar avtur.

Selain harga avtur, salah satu faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat udara untuk rute domestik mahal karena armada pesawat yang belum sepenuhnya dikerahkan. Ia menyebutkan, sebelum pandemi COVID-19 ada sekitar 1.200 armada pesawat udara, dan saat ini sekitar 800 armada yang baru dikerahkan pascapandemi COVID-10.

"Kondisi itu disebabkan operator pesawat udara belum pulih 100 persen untuk mobilisasi armada pesawat udaranya setelah terdampak pandemi," tambah Direktur Marhen.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment