Tribratanews.tribratanews.com – Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta semua jajarannya untuk siaga dan waspada terhadap kasus pneumonia.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada peningkatan kasus pneumonia yang menyerang anak-anak di China.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia, Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
"Penerbitan surat edaran tersebut bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/11/23).
Baca Juga: Dahsyat, Ini 8 Khasiat Ginseng Jawa bagi Kesehatan Tubuh
Dalam Surat Edaran tersebut, Dirjen Maxi meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus yang dicurigai pneumonia.
Ia juga meminta KKP untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.
"Kepada KKP dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di daerah diminta untuk melakukan surveilans ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah," jelas Dirjen Maxi.
Selain itu, Dirjen Maxi juga meminta KKP dan fasyankes untuk melaporkan penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) melalui link https://skdr.surveilans.org atau nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC): 0877-7759-1097 atau email: [email protected] dan ditembuskan serta Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tujuannya, agar Dinas Kesehatan setempat menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumoniae dan memfasilitasi pengiriman spesimennya ke laboratorium rujukan Sentinel Influenza Like Illness (ILI) atau Severe Acute Respiratory Infection (SARI).
Terakhir, Dirjen Maxi meminta seluruh pihak menggencarkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit pneumonia.
(ndt/hn/nm)