Kemenag Ajak Publik Pantau Jalannya Ibadah Haji Lewat Aplikasi 'Kawal Haji'

28 May 2024 - 09:30 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengajak publik turut berpartisipasi demi jalannya haji yang lancar dan aman lewat aplikasi “Kawal Haji”.

"Aplikasi ini dibuat terbuka sehingga semua orang, baik jamaah, petugas, keluarga, publik bisa memantau penyelenggaraan haji, sekaligus kami ingin mengajak partisipasi dari publik, kalau masuk menggunakan Google bisa ikut menyampaikan pelaporan, komentar, dan penyelesaian,” ujar Stafsus Wibowo, Senin (27/5/24).

Ia menyebut, publik bisa mengunduh aplikasi di Play Store dan masuk sebagai tamu untuk melihat laporan apa saja yang masuk dalam aplikasi Kawal Haji, sedangkan para calon haji dapat mengakses aplikasi dengan memasukkan e-mail dan nomor paspor, serta mengaktifkan lokasi agar petugas bisa lebih cepat memberikan solusi dan penanganan.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Longsor di Papua Nugini

Stafus Wibowo juga menjelaskan, aplikasi Kawal Haji hadir dengan dua fitur utama. Pertama, yakni pelaporan calon haji, khususnya terkait layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada calon haji yang terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan.

Fitur kedua, yakni deteksi lokasi dan pergerakan jamaah calon haji untuk memudahkan proses pencarian jika ada calon haji yang tersesat.

“Kawal Haji hadir untuk menjadi kanal penghubung antarjamaah calon haji, petugas, keluarga, dan publik, serta pemangku kepentingan lainnya. Calon haji dapat melapor, saling bantu, berbagi info dan mengapresiasi,” ungkap Stafus Wibowo.

Aplikasi tersebut juga semakin meneguhkan komitmen Kemenag dan menyempurnakan skema pelindungan jamaah calon haji di Tanah Suci.

“Aplikasi Kawal Haji ini semakin memperkaya alternatif bagi jemaah saat akan menyampaikan beragam persoalan yang dialami, atau menjadi saluran apresiasi saat jamaah calon haji ingin menyampaikan hal itu kepada petugas,” terang Stafus Wibowo.

Ia juga menjelaskan, jamaah lansia akan didampingi untuk menggunakan aplikasi Kawal Haji, mengingat tidak semua bisa memanfaatkan gawai dengan maksimal.

“Sudah diluncurkan, dirilis, dibuat, pasti akan terus dipakai. Aplikasi ini perlu disosialisasikan dan dibudayakan, karena budaya digital satu orang dengan lainnya kan tidak sama, banyak jamaah haji kita yang tidak menggunakan aplikasi ini, tetapi pendampingnya bisa. Jamaah lansia itu kan sekarang didampingi, mungkin bisa digunakan juga oleh pendamping dalam melaporkan masalah yang terkait jamaah itu sendiri,” jelas Stafus Wibowo.

(ndt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment