Tribratanews.tribratanews.com - Merauke. Kepala Kepolisian Resor Merauke, AKBP Sandi Sultan, S.I.K., mewakili Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Papua menjadi pemateri seminar dan penandatanganan Prasasti Papua tanah damai yang dilaksanakan oleh pengurus pusat GMKI ( Gerakan mahasiswa Kristen Indonesia ) bertempat di Gor Head say jalan Prajurit Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (12/12/2023).
Dalam keterangannya sebagai pemateri dalam seminar dengan tema Papua tanah damai di hadapan ratusan peserta dan pemateri lainnya bahwa permohonan maaf dari Bapak Kapolda Papua yang tidak dapat hadir karena ada kegiatan di Jayapura, terima kasih kepada seluruh peserta mahasiswa, mahasiswi generasi muda dari Papua selatan.
Ia mengungkapkan bahwa bagaimana kita menjaga keamanan di Papua selatan, masalah keamanan kita kembali lagi dari diri kita sendiri, Kami dari Kepolisian selalu siap menjaga keamanan di Papua selatan.
Baca Juga:
“Adik adik mahasiswa semuanya berperan untuk menjaga keamanan itu, Kepolisian sudah melaksanakan kegiatan rutin untuk menjaga keamanan di Papua selatan, pelaksanaan Operasi Mantab brata itu ada kegiatan Patroli, kegiatan pembinaan, kegiatan sambang, kegiatan penggalangan, itu semua setiap hari kami lakukan namun kalau tidak didukung oleh masyarakat ini yang akan menjadi masalah,” jelasnya.
Baca Juga: KPU Provinsi Sumsel dan Polda Sumsel Gelar Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama untuk Pemilu Aman dan Sukses
Selanjutnya ia menyebutkan tindak pidana kriminalitas di Papua selatan memang sudah banyak multi fungsional, saya mengajak peran dari pada mahasiswa dalam rangka daya tangkal terhadap oknum oknum yang bersebarangan dengan NKRI sangat dibutuhkan.
“Masih banyak yang menjadi perhatian kita bersama diantaranya anak-anak yang putus sekolah, namun yang menjadi keprihatinan saya adalah masalah miras ( minuman keras ) saya dapati ada yang dari pagi ketemu pagi miras terus, ini perlu dukungan dari semua element masyarakat baik itu pemerintah, tokoh masyarakat dan stakeholder semua untuk tangani masalah miras ini,” jelasnya.
Diakhir kesempatan ia menuturkan dengan keterbatasan peralatan sarana prasarana Polri namun kami siap menjaga keamanan dan ketertiban di Papua selatan, dengan adanya perkembangan teknologi dan perkembangan pembangunan di Papua selatan maka angka kriminalitas juga meningkat baik itu kasus pencurian, kasus penganiayaan, kasus asusila namun semuanya dapat ditangani oleh Polri itu semua berkat komunikasi, informasi, dan koordinasi semua element masyarakat, baik TNI, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, tokoh adat dan Tokoh pemuda.
(fa/pr/nm)