Kapolda Gorontalo Ajak Para Rektor se-Gorontalo Ciptakan Kamtibmas

11 April 2022 - 20:21 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Gorontalo. Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo, Irjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si., M.M., mengajak para rektor di provinsi ini untuk bersama-sama menciptakan kondisi kamtibmas menjelang aksi unjuk rasa BEM se-Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan Kapolda saat silaturahmi dengan kalangan pimpinan perguruan tinggi (rektor) se-Provinsi Gorontalo di Lobby Presisi, Mapolda, Minggu (10/4/22).

Dalam silaturahmi tersebut, Kapolda Gorontalo mengatakan, bahwa tanggal 11 April 2022, ada agenda BEM se-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa dengan mengangkat isu nasional. Isu tersebut di antaranya menolak kenaikan harga BBM, stabilkan kelangkaan bahan pokok, tolak Presiden tiga periode, dan tolak penundaan Pemilu.

Beliau mengatakan, aksi unjuk rasa itu juga akan digelar oleh mahasiswa di Gorontalo. "Penyampaian aspirasi itu konstitusional. Semua warga boleh menyampaikan pendapat atau aspirasinya asalkan tetap pada koridor hukum," ujar Jenderal Bintang Dua itu.

Dikatakan Beliau, penyampaian aspirasi diatur dalam Pasal 6 UU No. 9 tahun 1998. Di antaranya menghormati hak-hak orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tugas aparat keamanan dalam hal ini Polri dan TNI adalah mengawal dan mengamankan serta mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kapolda Gorontalo.

Karena itu, lanjut Kapolda Gorontalo, para rektor diminta berpartisipasi memberikan bimbingan dan pembinaan kepada para mahasiswanya agar dalam aksi tetap menjaga situasi agar aman dan kondusif tanpa tindakan anarkis atau melanggar hukum. "Menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif tentunya bukan hanya menjadi tugas Polri dan TNI, melainkan para rektor/pimpinan perguruan tinggi juga memiliki andil mengarahkan mahasiswanya untuk menyampaikan pendapat sesuai ketentuan yang berlaku tanpa anarkis," tegas Orang Nomor Satu di Polda Gorontalo.

Sementera itu Kasrem 133/NWB, Kolonel Trijoko yang mendampingi Kapolda, mengatakan, bahwa antara aparat keamanan dengan mahasiswa mempunyai keinginan yang sama untuk menjaga situasi tetap aman. "Kita punya keinginan yang sama untuk menjaga situasi di Provinsi Gorontalo tetap aman. Kehadiran Kami adalah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, karena kita tidak hanya menjaga dan mengawal mahasiswa melainkan juga menjaga dan mengamankan obyek-obyek vital," jelas Kasrem 133/NWB.

Sedangkan Dr. Harto Malik yang mewakili kalangan perguruan tinggi menyampaikan, aksi unjuk rasa yang akan dilakukan para mahasiswa di Gorontalo merupakan bentuk solidaritas BEM se-Indonesia. Dia menilai, aksi tersebut merupakan kegiatan konstitusional asalkan tetap berpegang pada koridor hukum yang berlaku.

"Mahasiswa adalah generasi yang ingin menampakkan jati dirinya sehingga perlu diberikan ruang. Yang perlu diantisipasi jika ada yang menyusup dan memanfaatkan situasi, tentunya ini tugas Polri untuk bisa mencegahnya agar tidak terjadi gesekan antara mahasiswa dengan aparat keamanan," ujar Dr. Harto.

Share this post

Sign in to leave a comment