Ini Pesan Kapolda Jatim Tekan Kecelakaan Selama Mudik Lebaran

24 April 2022 - 21:49 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Surabaya. Laka lantas menjadi perhatian serius Polda Jawa Timur selama arus mudik Lebaran. Pasalnya, angka kecelakaan di Jatim selama ini masih cukup tinggi.

Kepala Kepolisian Daerah Jatim Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta Karo-Karo, S.I.K., S.H., M.H., mengatakan, rata-rata 10 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur. Artinya bila dikalikan selama setahun terdapat setidaknya 3.600 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur.

"Kecelakaan lalu lintas ini tidak bisa dihindarkan, tapi bagaimana seberapa cepat menolong korban sehingga bisa diselamatkan," jelas Kapolda Jatim saat menyampaikan pemaparannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Angkutan Lebaran, pada Sabtu (23/4/22).

Karena hal itu dia meminta jajaran Forkopimda daerah masing-masing memperhatikan titik-titik rawan kecelakaan dan menyiapkan personel evakuasi secepatnya bila diperlukan. Selain itu, dia meminta sistem komunikasi antarinstansi baik pemerintah daerah, Kepolisian, TNI, Rumah Sakit, dan unsur lainnya yang berkepentingan agar terbangun.

"Sudah ada sistem yang direncanakan dari Ditlantas, dibuatkan sistem komunikasi terpadu, nomor handphone posko, nomor telepon rumah sakit sudah ada. Sekali lagi ini atensi bersama karena cukup tinggi angka kecelakaan kita dan ini yang jadi perhatian bersama," katanya.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui pentingnya kecepatan proses evakuasi sesaat setelah kecelakaan terjadi demi meminimalisir adanya korban jiwa.

"Mereka yang terkonfirmasi kecelakaan kecepatan penanganan harus bisa segera dilakukan. Kita harus melakukan exercise, dan beberapa menit harus segera dievakuasi, supaya bisa segera diantisipasi," ujar Khofifah.

Mantan menteri sosial ini juga menyoroti beberapa jalur yang rawan Kecelakaan seperti di sekitar Telaga Sarangan, Magetan, dengan medan terjal dan jalur curam. Karena itu dia meminta beberapa kepala daerah memetakan sejumlah jalur rawan, termasuk area wisata yang bisa saja menimbulkan kecelakaan dan korban jiwa selama libur lebaran 2022.

"Pola pengaturan arus lalu lintas harus disiapkan, saya contohkan di Wisata Sarangan perlu jadi perhatian, karena banyak tanjakan tajam dan jalur curam. Ini termasuk bagian yang kita lakukan antisipasi bersama dengan segala kemungkinan yang ada," katanya.

Diketahui, pemerintah pusat telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah 2-3 Mei 2022, sementara cuti bersama jatuh pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran 2022.
Sedangkan diperkirakan akan ada 16,8 juta pemudik yang tiba di Jawa Timur dari beberapa daerah di Indonesia. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memprediksi 47 persen di antaranya mudik menggunakan mobil pribadi.

Share this post

Sign in to leave a comment