Inafis Mabes Polri Bersama DVI Pusdokkes Polri dan Polda Gorontalo Berhasil Identifikasi Dua Korban Longsor Tambang Emas Suwawa Timur

13 July 2024 - 10:30 WIB
Humas Polda Gorontalo

Tribratanews.tribratanews.com - Gorontalo. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri bersama Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Polri dan Polda Gorontalo berhasil mengidentifikasi dua dari tiga jenazah korban longsor di tambang emas Suwawa Timur, Bone Bolango.

Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo, Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Jumat sore (12/07/2024).

Dihadiri oleh Kabiddaktikrim Pusinafis Polri Brigjen Pol dr. A. Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Sp.F, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol drg. Ahmad Fauzi M.M., GDFO, Sp.OF., Subsp, IOF (K), Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol. Desmont Harjendro, A.P., S.I.K., M.T, serta keluarga korban yang juga turut menyaksikan.

Brigjen Pol dr. A. Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Sp.F, Kabiddaktikrim Pusinafis Polri, menyatakan bahwa tim di Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah berhasil mengumpulkan tiga kantong jenazah korban longsor.

Baca Juga: Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel; Kita Tunggu hasil Labfor dari Kandungan buah kecubung

“Berkat kerja keras tim di TKP, kami mendapatkan tiga kantong jenazah, dua orang utuh dan satu lainnya ditemukan bagian tubuh bawah,” ungkap Brigjen Pol. Nyoman Eddy Purnama Wirawan

Tim dari Mabes Polri, yang terdiri dari ahli DNA, gigi, forensik, dan sidik jari, bekerja sama untuk mengidentifikasi ketiga jenazah tersebut. Hingga saat ini, total korban meninggal dunia yang telah diterima mencapai 26 orang.

Kombes Pol drg. Ahmad Fauzi M.M., GDFO, Sp.OF., Subsp, IOF (K), menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap tiga kantong jenazah telah selesai dilakukan.

“Satu berjenis kelamin perempuan utuh, satu berjenis kelamin laki-laki utuh, dan satu lagi bagian tubuh bawah berjenis kelamin laki-laki. Setelah dilakukan pencocokan dengan data laporan orang hilang, jenazah pertama teridentifikasi sebagai Almarhumah Selmiayati Pou, warga Bongoime, Tilongkabila, Bone Bolango. Jenazah kedua adalah Almarhum Mohamad Akuba, warga Dusun Utara, Desa Maleo, Paguat, Pohuwato, sedangkan satu jenazah laki-laki bagian tubuh bawah belum teridentifikasi,” jelas Kombes Pol. Ahmad Fauzi.

Proses identifikasi korban longsor tidak hanya melibatkan keahlian teknis, tetapi juga ketelitian dan kesabaran. Tantangan yang dihadapi tim identifikasi di lapangan sangat besar, mengingat kondisi jenazah yang sudah tidak utuh dan medan yang sulit dijangkau. Namun, dedikasi dan kerja keras tim berhasil membawa hasil yang signifikan dalam mengidentifikasi korban longsor.

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Desmont Harjendro, dengan total 26 korban meninggal dunia yang telah diterima, 25 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. Satu jenazah laki-laki masih belum teridentifikasi, dan upaya identifikasi terus dilakukan oleh tim DVI dan Inafis.

“Kerja keras dan sinergi antara berbagai divisi di Mabes Polri dan Polda Gorontalo menjadi kunci keberhasilan dalam proses identifikasi ini, memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga korban di tengah duka yang mendalam,” jelas Kombes Pol. Desmont Harjendro.

(pt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment