Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta akan menambah pos pemadam kebakaran di setiap wilayah Ibu Kota.
“Pos-pos tersebut akan ditempatkan di lingkungan yang dekat masyarakat untuk mempermudah tindakan," ujar Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan, Selasa (23/1/24).
Saat ini, hingga awal 2024, terdapat 170 pos pemadam kebakaran. Ia menyatakan kebakaran sebenarnya bukan merupakan bencana tetapi sebuah risiko akibat kelalaian.
Baca Juga: Polda Banten Periksa 17 Orang Terkait Pencemaran Udara di Cilegon dan Serang
Sepanjang 2023, dugaan penyebab kebakaran tertinggi di Jakarta adalah korsleting listrik sebanyak 1.216 kasus. Kemudian kebakaran akibat gas 205 kasus, sampah 337 kasus, dan rokok 130 kasus.
"Kemudian ada penyebab lainnya seperti obat nyamuk bakar, korek api, mobil dan lain-lain sejumlah 397 kasus,” jelas Kadin Satriadi.
Berdasarkan wilayah, kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Selatan yaitu 102 kasus. Kemudian Jakarta Barat 93 kasus, Jakarta Pusat 86 kasus, Jakarta Utara 64 kasus, dan Jakarta Timur 42 kasus.
Ia juga menyebutkan masyarakat berperan penting untuk mengurangi risiko kebakaran yang dapat menimbulkan kerugian besar.
"Jumlah kebakaran yang dapat dipadamkan oleh warga meningkat karena pembinaan terkait pemberdayaan masyarakat," ujar Kadin Satriadi.
(ndt/pr/nm)