Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menerangkan bahwa dalam sepekan mulai tanggal 9-15 Juni 2023 telah terjadi 119 kali guguran lava pijar dari Puncak Gunung Merapi.
Keseluruhan guguran lava pijar mengarah ke barat daya.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa menjelaskan, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari. Sementara itu, pada siang hingga sore hari berkabut.
Adapun asap berwarna putih, ketebalan tipis sampai tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 14 Juni 2023 pukul 17.43 WIB.
Baca Juga: KPK Eksekusi Mantan Rektor Unila Karomani ke Lapas Kelas 1 Bandar Lampung
"Pada Minggu ini guguran lava teramati sebanyak 119 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter,” terang Agus, Jumat (16/6/23) malam.
“Suara guguran terdengar 55 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," tuturnya.
Masih dari keterangannya, pada kubah barat daya, teramati adanya perubahan morfologi yang terjadi akibat adanya guguran lava.
Sementara itu, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan.
Menurut hasil survey drone tanggal 17 Mei 2023 volume kubah barat daya terukur sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.337.300 meter kubik.
(sy/hn/um)