Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan titik pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dipindahkan ke jarak yang lebih aman.
“Sekarang ada delapan titik pengungsian terpusat, enam titik di Kabupaten Flores Timur, dua titik di Kabupaten Sikka. Nah, yang di Kabupaten Sikka, dua titik itu secara lambat laun nanti akan dipindah ke Flores Timur, karena terdampak abu,” ujar Kepala BNPB, Selasa (!2/11/24).
Ia menegaskan alasan pemindahan lokasi dari Sikka, meskipun sudah berada di jarak aman (radius 9 km), yakni karena abu mengarah ke barat dan barat daya, termasuk berdampak pada Kabupaten Sikka.
“Dua titik sudah disiapkan untuk relokasi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman sebesar 50 hektare, nah itu letaknya 10 km dan 12 km (dari Gunung Lewotobi Laki-laki),” terang Kepala BNPB.
Berdasarkan arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pengungsi disarankan untuk dibedakan antara umum, lansia, ibu hamil atau menyusui, dan anak-anak.
“Supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat dan kami pastikan per hari ini belum ada keluhan terkait dengan pelayanan dasar makan, minum, dan air bersih, tetapi yang akan terus dilengkapi adalah Mandi Cuci Kakus (MCK),” papar Kepala BNPB.
Pejabat (Pj) Bupati Flores Timur telah menetapkan masa tanggap darurat selama 58 hari sejak Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Minggu (3/11).
(ndt/hn/nm)