Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengajak Polri memperkuat kolaborasi pengawasan Pemilu 2024. Penguatan kolaborasi Bawaslu-Polri itu untuk mencegah dan menangani pelanggaran Pemilu 2024, utamanya di media sosial (medsos).
"Polisi dan Bawaslu bisa berkolaborasi memetakan dan mendeteksi dini kerawanan Pemilu, khususnya dimensi konteks sosial politik. Seperti keamanan, otoritas penyelenggara Pemilu, dan otoritas penyelenggara negara," ujar Komisioner Lolly dalam keterangan pers, Rabu (22/11/23).
Baca Juga: Selama Natal dan Tahun Baru, Korlantas Polri Berikan Pengamanan di 27.037 Titik Lokasi
Komisioner Lolly berharap Polri dapat meredam gejala politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian. Tidak terkecuali, politik uang pada masa kampanye.
Kolaborasi tersebut bertujuan memperkuat sosialisasi dan penguatan netralitas kepada seluruh aparat kepolisian. Kolaborasi sekaligus mencegah dan menindak pelanggaran pelanggaran UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
"Bisa dibuat patroli pengawasan siber, belajar dari pengalaman Pemilu 2019, Bawaslu, KPU, KPI, Kemenkominfo, dan Polri. Melakukan kolaborasi mencegah potensi maupun embrio berkembangnya politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian di medsos," terang Komisioner Lolly.
Ia pun membeberkan hasil pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dikaji Bawaslu. Hasilnya, medsos merupakan salah satu kerawanan krusial.
ndt/hn/nm