As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo Bagikan Buku Karyanya ke Para Dubes

1 February 2024 - 20:22 WIB
Source Foto: Dok. Polri

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. As SDM Kapolri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyerahkan karya tulisnya yang berjudul 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' ke sejumlah Duta Besar, di antaranya Belanda dan Jerman.

Buku itu diserahkan oleh Anggota Kompolnas RI Mohammad Dawam dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke beberapa negara dalam rangka memastikan pelaksanaan Pemilu untuk WNI di luar negeri berjalan aman dan lancar.

Anggota Kompolnas Dawam menyebut, karya As SDM Kapolri itu menjadi pembawa pesan damai demi mencegah paham terorisme.

"Sebagai pesan damai melalui para Diplomat bahwa pencegahan dan penanggulangan tindak pidana terorisme, radikalisme dan deradikalisasi salah satunya adalah dengan internalisasi dan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujar Anggota Kompolnas Dawam, Kamis (1/2/24).

Baca Juga: Aparat Gabungan Lakukan Pengejaran Terhadap Pelaku Perampasan Senjata Polisi di Kabupaten Puncak

Anggota Kompolnas Dawam menekankan, penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan ujung tombak untuk mencegah berkembangnya paham serta aksi dari terorisme maupun radikalisme.

"Pancasila sebagai suplemen mencegah tindakan radikalisme ekstrem di Indonesia yang juga atas rekomendasi beberapa Profesor dalam Bedah Buku di PTIK Jakarta, konsep Pancasila perlu diekplorasi ke seluruh dunia," jelas Anggota Kompolnas Dawam.

Sementara itu, As SDM Kapolri menyebut buku tersebut mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme.

“Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme, mengupas tentang terorisme dan soft deradikalisasi untuk memperkaya pemahaman pembaca,” ujar As SDM Kapolri.

Menurut As SDM Kapolri, dibutuhkan intervensi untuk mencegah perkembangan paham radikalisme. Sebab, Indonesia merupakan negara yang memiliki heterogenitas tinggi adanya intoleransi yang dapat melahirkan paham radikal dan dapat berujung pada aksi terorisme.

Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan adalah pencegahan melalui pengembangan kearifan lokal yang kontra ideologi radikalisme dan terorisme.

“Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” tutup As SDM Kapolri.

(ndt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment