Amankan G20, 1.700 CCTV Canggih Terintegrasi ke Pusat Komando Polda Bali

13 September 2022 - 15:22 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Kepolisian Daerah (Polda) Bali kini menggawangi sebanyak 1.700 closed-circuit television (CCTV) canggih di seluruh penjuru Pulau Dewata. CCTV itu terintegrasi di pusat komando (command center) milik Polda Bali untuk pengamanan Presidensi G20.

Kapolda Bali Irjen. Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., mengatakan, pihaknya di Polda Bali memiliki dua pusat komando yakni di Mapolda Bali dan di Internasional Tourism Development Corporation (ITDC).

"Command center kita lengkap. Command center kita ada dua di Polda dan juga di ITDC dengan segala fitur. Kita siapkan CCTV terintegrasi seluruh Bali," ujar Kapolda Bali, pada Senin (12/09/2022).

CCTV terintegrasi tersebut berada di berbagai titik wilayah Bali, mulai dari berbagai pintu masuk seperti Pelabuhan Gilimanuk hingga Celukan Bawang. Kemudian ada pula CCTV di jalan raya milik pihak Dinas Perhubungan hingga milik swasta seperti di hotel, venue acara G20 dan sebagainya.

Kapolda Bali menegaskan, CCTV terintegrasi ini bukan hanya sekadar dapat melihat gambar saja, melainkan memiliki kemampuan canggih. CCTV terintegrasi itu dapat mendeteksi wajah manusia lewat dan mengecek pelat kendaraan bermotor.

"Bukan hanya sekadar CCTV kalau kita melihat gambar-gambar, bukan!. Tapi sudah juga sudah dilengkapi dengan face recognition dan juga license plate recognition," terang jenderal bintang dua itu.

Ia mengungkapkan, 1.700 lebih CCTV canggih di seluruh Bali ini bisa membantu pengamanan, termasuk dalam mendeteksi pelaku tindak kejahatan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Para DPO tersebut juga bisa membantu pelacakan dari pihak Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.

"Siapa orang-orang DPO, siapa orang orang yang jadi pengawasan kita, itu juga kita jadikan database yang bisa terekam di sistem kita. Misalnya ada seseorang yang dalam pantauan kita sebagai katakan sebagai DPO atau orang yang patut dicurigai dari jaringan-jaringan yang memang dipantau oleh teman teman Densus," jelasnya.

"Karena memang Densus spesialisnya itu kita mungkin tidak punya, tapi kan bagian dari pengawasan itu, masuk dalam sistem itu, ada suatu alarm sendiri, nah itu tugaskan Densus," tambahnya.

Menurut Kapolda, CCTV terintegrasi dengan pusat komando Polda Bali ini sebenarnya hasil perbaikan dari terdahulu. Karena itu, CCTV kemampuan canggih ini akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

Hingga kini sudah tersedia lebih dari 1.700 CCTV terintegrasi yang akan membantu pengamanan Presidensi G20.

"Sebenarnya perbaikan dari dulu-dulu, dulu misalnya hanya ada 500 kamera yang terintegrasi, besoknya lagi nambah lagi 200, sehingga yang saya sampaikan hingga saat ini sudah ada lebih dari 1.700 CCTV terintegrasi sama kita untuk mendukung kegiatan pengamanan G20," ungkapnya.

Kapolda menyadari bahwa memang belum semua titik-titik di Bali terdapat CCTV canggih yang terintegrasi dengan pusat komando Polda Bali. Sebab CCTV yang terpasang ada yang milik swasta dengan kemampuan di bawah. Kamera yang kemampuannya masih di bawah ini tidak bisa dipasangi aplikasi canggih tersebut.

"Karena kan kamera-kamera ini kan bukan kamera punya kita, ada yang punya swasta. Yang itu mungkin kamera-kamera kemampuannya agak di bawah sehingga kalau kita pasang aplikasi itu tidak bisa. Tapi titik-titik yang menjadi fokus kita itu pasti tersedia," tuturnya.

Share this post

Sign in to leave a comment