Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tak hanya makanan kurang matang, terlalu matang juga perlu dihindari karena bisa memicu penyakit.
Sebab, sering kali ditemukan bakteri berbahaya yang berada di permukaan makanan mentah. Jika tidak diolah dengan benar, seseorang yang mengonsumsinya bisa tertular bakteri, seperti E.Coli dan Salmonella.
Karena hal itu, jika menemukan makanan terlalu matang, sebaiknya jangan lagi dikonsumsi. Dilansir dari The Daily Meal, Sabtu (16/9/23), berikut 5 makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam kondisi terlalu matang:
1. Roti panggang
Roti panggang, salah satu menu sarapan yang banyak digemari. Roti yang dipanggang dikenal memiliki tekstur yang renyah dan rasanya lebih enak jika dipadukan dengan selai hingga meses.
Namun, sering kali roti panggang dimasak terlalu matang hingga permukaannya gosong. Tak jarang muncul bercak-bercak hitam.
Jika roti panggang berada dalam kondisi seperti ini, lebih baik tidak dimakan karena menimbulkan risiko kanker. Makanan ini dapat menghasilkan akrilamida jika dimasak pada suhu lebih dari 248 Fahrenheit atau 120 Celsius.
Sebagai solusi, kamu bisa menggunakan parutan untuk menghilangkan bagian gosongnya. Trik ini mungkin tidak akan menghilangkan akrilamida di makanan, tetapi bisa membuat sedikit perbedaan.
2. Kopi
Kopi gosong atau dikenal dengan sebutan over roasted atau burnt coffee, juga sebaiknya dihindari. Kopi gosong berarti terlalu lama dipanggang sehingga biji kopi menjadi gelap dan terbakar.
Menyeruput kopi gosong juga bukan hal yang tepat. Alasan ilmiah mengungkap, akrilamida banyak ditemukan pada makanan yang dibakar. Ketika makanan tertentu terkena panas, terjadi reaksi kimia disebut Maillard.
Jika proses kimia ini dibiarkan terlalu lama, dapat menyebabkan bahan, seperti kopi terbakar. Ketika kopi gosong, reaksi Maillard inilah yang meninggalkan zat berbahaya seperti akrilamida dalam minuman.
Baca Juga: Catat, Ini 7 Khasiat Grapeseed Oil Bagi Kecantikan
3. Telur rebus
Telur bisa dimasak dengan berbagai cara, tetapi olahan telur paling sehat yaitu telur rebus. Meskipun begitu, proses pemasakan telur rebus tidak boleh terlalu lama. Ada alasan ilmiah mengapa hal ini tidak boleh dilakukan.
Putih telur mengandung belerang, sedangkan kuning telur kaya akan zat besi. Saat terkena panas, senyawa-senyawa ini mulai berinteraksi dan akhirnya membentuk zat baru yang dapat mengubah penampilan dan bau telur.
Salah satunya gas bau yang disebut hidrogen sulfida, membawa bau telur busuk yang menyengat.
4. Bayam
Bayam dikenal tinggi vitamin A, asam folat, dan serat. Sayangnya, memasak bayam terlalu lama justru dapat menguras kandungan nutrisi sayuran tersebut.
Penelitian tersebut menemukan, mengukus bayam dapat mengurangi vitamin C-nya sebesar 11%, sedangkan memasak dengan microwave dapat menurunkan vitamin C sebesar 26%.
Memasak bayam terlalu lama tidak disarankan. Para ilmuwan menyarankan agar bayam lebih baik dikukus sebentar.
5. Daging
Daging juga sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan terlalu matang hingga gosong. Ayam, hingga daging dianjurkan untuk dimasak dalam suhu 165 Fahrenheit atau sekitar 73 Celsius.
Daging yang terlalu matang, apa pun jenis dagingnya, cenderung menjadi kering dan kenyal. Namun, berpotensi juga menimbulkan risiko kesehatan.
Menurut Cleveland Clinic, para ilmuwan telah mengidentifikasikan reaksi kimia yang memprihatinkan ketika melihat daging dimasak pada suhu tinggi. Hasilnya, terjadi pembentukan amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Di mana, kedua jenis bahan ini terbukti mengubah DNA sehingga meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Untuk mengurangi paparan terhadap zat berbahaya, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, bisa menghilangkan area daging yang gosong. Kedua, dengan cara menurunkan suhu memasak.
Karsinogen ini cenderung muncul pada daging yang dimasak pada suhu lebih tinggi dari 300 derajat, terutama di atas panggangan atau api terbuka.
(sy/pr/nm)