Wakapolda Sumbar buka Capacity Building Bhabinkamtibmas di Kota Padang

15 July 2022 - 17:31 WIB

Tribratanews.tribratanews.com - Padang. Wakapolda Sumbar,Brigjen Pol. Edi Mardianto membuka kegiatan Capacity Building Bhabinkamtibmas sejajaran Polda Sumbar, di ballroom Hotel Grand Zuri Padang, Rabu, (13/07/22).

Capacity building kali ini bertemakan “Peran serta masyarakat bersama Bhabinkamtibmas dalam rangka ketahanan pangan, kesehatan hewan, budi daya peternakan, menangkal intoleransi dan meningkatkan keimanan guna mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional”.

Brigjen Pol. Edi Mardianto membacakan amanat Kapolda Sumbar, berbagai persoalan masyarakat saat ini khususnya pasca Covid-19 yang masih menjadi tren di masyarakat dan terus berkembang dengan varian baru.

Disamping itu persoalan sosial kemasyarakatan juga berkembang, pada akhir – akhir ini munculnya paham radikalisme seperti NII, Khilafatul Muslimin, dan tidak kalah pentingnya persoalan penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak masyarakat yang terus meningkat, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan cabe serta hal lain yaitu tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional, memberikan jaminan keamanan, mempermudah proses perizinan kepada para investor, memberikan vaksinasi terhadap hewan ternak milik masyarakat yang sedang berlangsung, operasi pasar minyak goreng dan lain lain.

“Sesulit apapun situasi perekonomian harus kita hadapi bersama untuk itu perlu keteguhan iman yang kuat dan kokoh sehingga kita sebagai umat yang beragama bisa melalui cobaan ini, bahwa sesuatu yang terjadi merupakan ujian dan cobaan bagi kita bersama dari Tuhan dan kita harus sabar melaluinya,” terang Jenderal Bintang Satu.

Wakapolda Sumbar menjelaskan pemahaman dalam beragama di negara Republik Indonesia yang berideologi Pancasila perlu menjadi perhatian agar tidak terpapar paham yang mengarah kepada runtuhnya keutuhan negara Republik Indonesia dalam bentuk intoleransi.

“Dikhawatirkan bila masyarakat sudah terpapar paham keagamaan yang anti pancasila dapat menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya kehidupan akan semakin sulit,” tutur lulusan Akabri tahun 1991.

Share this post

Sign in to leave a comment