www.tribratanews.com - Jakarta. Tak hanya mengganggu sistem pernapasan, polusi udara juga berisiko memicu gangguan kecerdasan dan perilaku, terutama pada anak-anak.
Baca Juga : Cegah Perubahan Iklim, Polda Jateng Tanam 1.050 Pohon di Gunungpati Semarang
Hal ini bersamaan dengan kondisi Jakarta dan Tangerang Selatan beberapa waktu terakhir, yang tengah dikepung polusi udara ugal-ugalan hingga banyak warga mengeluh engap kala beraktivitas di luar rumah.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirasi IDAI, dr. Darmawan Budi Setyanto, SpA(K)., menjelaskan, sama seperti pada orang dewasa, paparan polusi udara pada anak-anak juga bisa memicu gangguan pada sistem pernapasan dan organ-organ tubuh lainnya.
"Polutan-polutan ini tidak hanya merusak kemudian berhenti di sistem respiratori pernapasan kita sebagai pintu gerbangnya, tapi itu kemudian masuk ke tubuh kita. Sehingga dampaknya adalah bukan cuma dampak di sistem respiratori, tapi juga masalah gangguan kesehatan secara umum di semua sistem organ bisa terdampak," ungkap dr. Budi dikutip dari Detik, Jumat (18/8/23).
Pada orang dewasa, paparan polusi udara dalam jangka waktu panjang berisiko memicu penyakit kardiovaskular dan stroke. Sedangkan pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, efek paparan polusi udara ke sistem saraf dapat memicu gangguan kognitif dan mental.
"Seperti kita tahu anak-anak masih dalam fase tumbuh kembang. Otaknya masih bertumbuh dan berkembang. Ketika ini kemudian terjadi gangguan dari polutannya tadi, tentu fungsinya menjadi terganggu. Kognitifnya terganggu, mental dan kelakuannya juga bisa terganggu," jelasnya.
"Itu kan merupakan satu tempat yang sama. Kalau pada orang dewasa kemudian menjadi stroke segala macam, kalau pada anak-anak karena dalam masa pertumbuhan kemudian bisa menyebabkan gangguan mental dan tingkah laku, gangguan kecerdasan," tutupnya.
(sy/pr/nm)