Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Shalat Tarawih dipercaya dapat memberikan kenyamanan spiritual dan psikologis yang luar biasa bagi yang menjalankannya. Meskipun diperlukan upaya fisik dan mental untuk melaksanakannya.
Melansir dari situs IRFI, Sabtu (30/3/24), Dokter dan Presiden Islamic Research Foundation International, Ibrahim B. Syed, dalam esainya The Medical Benefits of Taraweeh Prayers menyebutkan beragam manfaat shalat Tarawih untuk kesehatan fisik, emosional, dan mental.
Menurut Syed, Sholat Tarawih seperti halnya sholat apa pun yang dilakukan umat Islam, memiliki efek yang sama pada tubuh dan pikiran seperti olahraga ringan. Oleh karena itu, Tarawih meningkatkan suasana hati, pikiran, dan perilaku, seperti halnya olahraga.
Lebih jauh lagi, Sholat Tarawih menimbulkan rasa sejahtera dan energi yang lebih besar, mengurangi kecemasan dan depresi, memengaruhi suasana hati dengan baik, serta berkontribusi pada harga diri dan aura percaya diri.
Baca Juga: Ladies Perlu Waspadai, Ini Sederet Gejala Awal Penyakit Ginjal
"Sholat Tarawih meningkatkan daya ingat pada orang lanjut usia terutama dengan pengulangan ayat yang terus-menerus," ujar Syed.
Keadaan pikiran rileks yang dicapai melalui Tarawih mungkin sebagian disebabkan oleh respons kimiawi otak, terhadap kombinasi aktivitas otot yang berulang-ulang dengan pengulangan kata-kata yang diucapkan selama jangka waktu tertentu.
Latihan fisik, tetapi juga aktivitas lain seperti meditasi dan doa, menyebabkan pelepasan neurotransmiter seperti endorfin dan ensefalin yang berdampak positif pada otak.
Pelepasan ensefalin dan beta-endorfin (morfin endogen) bekerja pada sistem saraf pusat dan tepi, untuk mengurangi rasa sakit dan memberikan efek menenangkan pada pikiran.
Ensefalin merupakan salah satu zat mirip opiat paling ampuh yang terdapat secara alami di dalam tubuh. Endorfin juga memiliki efek analgesik, tetapi juga mengurangi efek negatif stres, menimbulkan perasaan euforia dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ia menambahkan, Tarawih membantu mencapai respons relaksasi otak. Respons relaksasi adalah teori yang dikembangkan oleh profesor Harvard, dr Herbert Benson, yang mempelajari dampak spiritualitas terhadap kesehatan fisik.
(sy/hn/nm)