Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Penyebab Terjadinya Pembekuan Darah

23 January 2024 - 08:00 WIB
Pixabay

Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Pembekuan darah merupakan kondisi ketika tubuh membentuk darah beku lebih sering dari batas normal. Umumnya, pembekuan darah berfungsi untuk menghentikan pendarahan lewat membentuk gumpalan darah ketika tubuh kita terluka.

Gumpalan darah ini berasal dari protein penghasil pembekuan darah yang dihasilkan oleh hati lalu bertemu dengan trombosit dalam darah. Proses ini bisa disebut dengan koagulasi. Namun, jika gumpalan darah ini terlalu banyak dikeluarkan, dampaknya malah tidak baik untuk kesehatan.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (22/1/24), berikut sederet penyebab pembekuan darah yang perlu diketahui, antara lain:

1. Duduk dalam waktu yang lama

Menghabiskan waktu dengan duduk terlalu lama terutama dalam perjalanan jarak jauh di pesawat, kereta, atau mobil, bisa meningkatkan risiko penyakit pembekuan darah.

Gangguan pembekuan darah bisa terjadi pada pembuluh darah bagian kaki jika seseorang berada ruangan yang membatasi pergerakan. Sebab, jika tubuh tidak bergerak, penggumpalan darah bisa terjadi. Walaupun gumpalan darah itu bisa encer dengan sendirinya, tidak memungkiri bahwa gumpalan darah itu bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru.

Baca Juga: Wujudkan Pemilu Damai, Kaops NCS Polri Kunjungi Tiga Tokoh Lintas Agama

2. Merokok

Merokok juga punya andil besar dalam menyebabkan pembekuan darah. Sebab merokok merusak lapisan dinding pembuluh darah, kondisi ini bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang besar.

Tak hanya itu, asam tembakau rokok mengandung banyak bahan kimia yang bisa merusak struktur sel darah. Bahkan, struktur serta fungsi otot jantung dan pembuluh darah bisa menurun akibat kebiasaan merokok.

3. Kecelakaan

Cedera dan luka setelah kecelakaan juga jadi salah satu faktor penyebab pembekuaan darah. Terkadang luka muncul setelah beberapa hari atau beberapa minggu. Terutama jika kamu mengalami cedera akibat benturan benda tumpul.

Trauma jenis ini bisa meningkatkan risiko pembekuan darah karena banyak darah yang mengalir ke pusat cederanya. Nah, jika gumpalan darah terbentuk dan memotong sirkulasi darah, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang fatal seperti serangan jantung.

4. Penggunaan kateter intravena jangka panjang

Memasukan jarum atau kateter ke dalam vena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan di dinding vena. Kondisi tersebut memicu terjadinya DVT dan SVT. Menggunakan IV Perifer dan IV Sentral bisa membuat darah menggumpal di pembuluh darah dan mengganggu jalannya darah kembali ke jantung.

5. Konsumsi pil kontrasepsi hormonal estrogen

Penggunaan pil kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah. Namun, risikonya memang bisa dibilang kecil, per tahunnya hanya sekitar 10 dari 10.000 orang.

Biasanya, pil kontrasepsi hormonal yang dipakai adalah tipe yang mengandung estrogen. Kandungan estrogen ini berisiko menyebabkan pembekuan darah, karena didalamnya ada zat-zat yang bisa memicu darah menggumpal.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment