Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Sebelum memulai hari lebih semangat, biasanya olahraga menjadi salah satu pilihan. Olahraga juga membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Namun, selama bulan Ramadan ternyata aktivitas fisik di pagi hari tidak dianjurkan. Mengapa?
Dosen Departemen Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna menjelaskan, olahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan. Waktu olahraga yang tepat bukan dilakukan di pagi hari, melainkan menjelang waktu berbuka atau setelah melaksanakan salat tarawih.
"Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih," ujar Tony dikutip dari Laman UGM.
Ia tidak merekomendasikan olahraga di pagi hari karena dinilai tidak ideal dilakukan dan cenderung berisiko bagi yang tidak biasa. Saat berolahraga, penggunaan kalori lebih banyak sehingga gula darah cepat turun.
Akibatnya, tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari. Bagi pengidap diabetes, kondisi ini berisiko tinggi karena dapat terkena serangan hipoglikemia yang membahayakan nyawa.
Baca Juga: Polri Sebut 15 Dermaga Disiapkan Antisipasi Kepadatan di Merak saat Mudik Lebaran 2023
"Tidak ideal berolahraga di pagi hari saat puasa karena ketahanan tubuh lebih lemah. Badan jauh lebih lemas dari biasanya ketika tidak puasa. Tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran, yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat. Otomatis sisa hari jauh lebih berat untuk dilewati," jelasnya.
Pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa penting dilakukan karena tubuh mengalami fase adaptasi. Olahraga tidak bisa dilakukan sama seperti sebelum berpuasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.
Saat seseorang tidak berolahraga sama sekali di hari pertama dan kedua, lapar yang dirasakan akan berbeda dengan hari setelahnya. Ini merupakan fase awal tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.
"Otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan, baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah," tutupnya.
(sy/hn/um)