Tribratanews.tribratanews.com - Jakarta. Tingkat konsumsi sumber protein hewani seperti susu di masyarakat Indonesia masih terbilang cukup rendah. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta.
“Konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah di atas standar nasional, yaitu 62,2 gram dari standar nasional 57 gram. Tetapi konsumsi sumber protein hewani, salah satunya susu dan produk olahannya, masih rendah,” jelas Menkes Budi dilansir dari laman antaranews, Selasa (30/5/23).
Baca Juga: Polri Ingatkan Masyarakat Tak Sebarkan Ujaran Kebencian saat Pemilu 2024
Menkes Budi mengatakan dengan konsumsi susu dapat meningkatkan kecukupan gizi karena mengandung protein, kalsium, serta vitamin dan mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh, serta dapat memperkuat sistem imunitas tubuh.
“Padahal, konsumsi protein hewani dapat mencegah stunting yang menjadi program percepatan Kementerian Kesehatan dalam penurunan stunting di Indonesia,” ungkap Menkes Budi.
Menkes Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan selalu berfokus pada edukasi dalam mencegah masalah gizi, melalui pendekatan siklus hidup dimulai dari masa anak-anak dan remaja, guna mendukung peningkatan tumbuh kembang.
“Kami berharap Greenfields dapat terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam mendukung transformasi layanan kesehatan primer dengan menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” jelas Menkes Budi.
Diketahui, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2022, konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram, namun masih cukup rendah untuk protein sumber hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram, daging 4,79 gram, telur dan susu 3,37 gram.
(bg/hn/um)